Laba ASII Naik Tipis per Kuartal III/2024, Grup Otomotif Turun 7 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja keuangan menggembirakan hingga kuartal III/2024.

Melansir laporan keterbukaan informasi BEI pada Rabu (30/10/2024), laba perusahaan berhasil naik tipis 0,6 persen dari Rp 25,69 triliun jadi Rp 25,85 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Pendapatan ASII juga melonjak 2 persen menjadi Rp 246,32 triliun secara tahunan. Meski demikian, laba divisi otomotif grup mengalami penurunan 7 persen jadi Rp 8,5 triliun.

Baca juga: Toyota Dukung Rencana Penggunaan Mobil Produksi Lokal Kementerian

TAM Booth Toyota di IIMS 2024

Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro menyatakan, kondisi terkait disebabkan oleh penjualan mobil yang lebih rendah di tengah pelemahan pasar otomotif nasional.

“Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024 memperlihatkan resiliensi portofolio bisnis kami yang terdiversifikasi baik meski pasar mobil masih relatif lemah," katanya dalam keterangan tertulis.

"Namun kami memprakirakan Grup dapat mempertahankan kinerja yang kuat hingga akhir tahun ini. Kami tetap yakin potensi ekonomi Indonesia dan akan terus menjajaki peluang baru untuk semakin memperkuat portofolio Grup, selaras dengan pertumbuhan jangka panjang Indonesia," lanjut Djony.

Lebih rinci, tercatat bahwa penjualan mobil nasional pada sembilan bulan pertama tahun 2024 melambat 16 persen menjadi 633.000 unit. Sementara, penjualan mobil Astra turun 15 persen tersisa 358.00 unit dengan market share 57 persen.

Baca juga: AHM: Motor Listrik Masih Butuh Waktu buat Diterima

KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Booth Astra Honda Motor di IIMS 2024

Sedangkan penjualan sepeda motor nasional, berhasil naik 3 persen menjadi 4,9 juta pada Januari-September 2024. Dari data tersebut, PT Astra Honda Motor yang memiliki pangsa pasar 77 persen penjualannya naik 1 persen ke 3,8 juta unit.

Adapun bisnis komponen otomotif grup dengan kepemilikan 80 persen dari PT Astra otoparts Tbk, mencatatkan laba bersih sebesar 16 persen menjadi Rp 1,5 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari ekspor.

Bisnis mobil bekas Grup, OLXmobbi, mencatat penjualan hampir 20.000 unit, meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.