Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hibrida Terbaik: Seri, Paralel, atau Seri-Paralel?

Kompas.com - 18/08/2009, 16:28 WIB

Hibrida paralel dapat menggunakan baterai yang lebih kecil. Tujuan utama dari konsep ini adalah memanfaatkan energi regeneratif.

Kendati demikian, ketika kebutuhan tenaga tidak terlalu besar, hibrida paralel memanfaatkan tenaga mesin bensin memutar generator untuk mengisi baterai, atau digunakan sebagai charger tambahan. Fungsinya mirip dengan alternator pada mobil konvensional.

Karena mesin bensin langsung dihubungkan ke roda, pemborosan akibat mengubah energi mekanis menjadi listrik atau sebaliknya bisa dihilangkan. Kondisi ini membuat hibrida paralel efisien digunakan di jalan tol.

Sebaliknya, saat digunakan pada lalu lintas kota yang macet, mobil ini justru jadi lebih boros. Pasalnya, pada kondisi stop & go, mesin harus mampu menghasilkan tenaga pada rentang putaran mesin yang lebih lebar. Ini sama saja dengan mobil yang mengandalkan mesin bensin.

Seri-paralel
Kedua sistem digabungkan sekaligus. Mesin bensin dan motor listrik langsung memutar roda (sama dengan paralel). Kendati demikian, mesin bisa dimatikan dan mobil hanya digerakkan oleh motor listrik (mobil listrik).

Konsep tersebut diterapkan oleh Prius. Inilah yang membuatnya menjadi mobil hibrida paling irit di dunia saat ini (juga ditentukan oleh bagian lain, seperti siklus kerja mesin bensin dan desain bodi). Merek lain yang juga mengikuti Prius adalah Ford Escape Hibrida.

Dengan menggunakan dua penggerak ini, mesin lebih sering bekerja mendekati titik efisiensi optimumnya. Pada kecepatan rendah, mesin bekerja seperti hibrida seri. Sebaliknya, pada kecepatan tinggi, mesin bekerja secara paralel.

Hibrida seri-paralel membutuhkan baterai berukuran lebih besar. Di samping itu, mekanisme dan sistem kontrol menjadi rumit karena komputer harus mampu memilih penggerak yang diaktifkan sesuai dengan kondisi mobil yang dijalankan. Apakah salah satu saja atau keduanya sekaligus? Toyota menyebutnya "Hybrid Synergy Drive".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com