Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti Ciuman Perempuan Sabu

Kompas.com - 20/05/2008, 11:17 WIB

Mentari yang menyengat Pulau Sabu siang itu terasa sejuk.
Dalam sambutannya di Posal Sabu, Danlantamal yang tetap dalam balutan sarung Sabu menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Sabu atas sambutan meriah.

"Ini merupakan pengalaman tak terlupakan," kata Danlantamal sumringah.

Menurut Syaiful, kedatangannya ke Sabu merupakan yang pertama sejak menjadi Danlantamal VII tiga bulan lalu. Sebagai pimpinan tertinggi TNI AL yang meliputi wilayah NTT, NTB dan Maluku Tenggara, dia ingin bersilaturahmi dengan masyarakat Sabu, melihat dan merasakan langsung keadaan mereka. Dia menegaskan bahwa Pulau Sabu merupakan bagian tidak terpisahkan dari NKRI.

Dalam kaitan dengan tugas pengamanan pulau-pulau terluar, kata Syaiful, TNI AL memberi perhatian khusus pada pulau ini. Di selatan pulau ini terdapat Pulau Dana sebagai pulau terluar yang berbatasan dengan Australia.

Selain Pulau Dana, NTT juga memiliki beberapa pulau kecil yang teridentifikasi sebagai pulau terluar. Di Rote Ndao ada Pulau Ndana dan di Sumba ada Pulau Selura yang berbatasan g dengan Australia. Di Kupang ada Pulau Batek yang berbatasan dengan Timor Leste.

Identifikasi dan penetapan pulau-pulau terluar, menurut Syaiful, sangat penting sebagai titik dasar (base point) pengukuran laut teritorial Indonesia. Menurut UU No 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), perairan Indonesia meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dengan batas terluar 200 mil diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia. Negara lain tidak diperkenankan melakukan aktivitas ekonomi di kawasan ini.

Selama beberapa periode pemerintah Indonesia hampir mengabaikan pulau-pulau terluar dan tak berpenghuni. Setelah tahun 2006 Mahkamah Internasional (International Court of Justice) memutuskan bahwa Malaysia memiliki kedaulatan atas Pulau Sipadan-Ligitan, baru mata pemerintah Indonesia terbuka. Perlahan-lahan pulau-pulau kecil dan terluar diidentifikasi, termasuk di wilayah NTT. Bahkan Pulau Mangudu di selatan Sumba sempat dikuasai Mr. David, seorang warga negara Australia.

Syaiful mengajak masyarakat NTT, terutama masyarakat di sekitar pulau-pulau terluar, untuk bekerja sama dengan TNI AL mengawasi pulau-pulau tersebut. "Saya titipkan pulau terluar kepada masyarakat Sabu. Kalau ada info yang kurang mengenakkan, tolong segera disampaikan kepada kami," pinta Syaiful.

TNI AL sendiri terus membenahi kapasitasnya. Secara bertahap Sional Rote, Posal Kalabahi dan Posal Waingapu akan ditingkatkan menjadi Lanal.

Dalam kunjungan ke Waingapu, Sumba Timur, Rabu lalu, Pemkab Sumba Timur melalui Asisten I Samuel Peku Limu menyatakan siap membantu tanah untuk pembangunan Lanal. Bahkan Wakil Ketua DPRD Sumba Timur, Drs. Lukas Kaborang turut mendampingi rombongan Danlantamal meninjau lokasi.
Menurut Danlantamal, untuk pembangunan Lanal Waingapu TNI AL sudah memiliki tanah bersertifikat seluas 5 ha lebih, lokasi yang sekarang menjadi Posal Waingapu. Namun, karena Lanal nantinya harus dilengkapi dengan dermaga, rumah sakit, perumahan, sekolah dan tempat ibadah, maka tanah yang sekarang harus ditambah lagi.

TNI AL juga akan meningkatkan jumlah kapal. Menurut Syaiful, tiga Lanal baru akan dilengkapi kapal-kapal patroli. Begitu ada gangguan keamanan di laut, kapal-kapal ini akan langsung digunakan untuk pengamanan. "Dengan kehadiran kita di situ menunjukkan eksistensi NKRI di wilayah itu. Ini unsur yang sangat penting," tegas Syaiful

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com