JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi truk listrik kelas Light Duty Truck (LDT) di Indonesia memang masih terbatas. Mitsubishi Fuso eCanter menjadi salah satu pionir di segmen ini, dan saat ini digunakan oleh PT Yusen Logistics.
Berbeda dengan Canter konvensional yang tersedia dengan berbagai jenis karoseri, eCanter saat ini baru tersedia dalam bentuk boks.
Selain itu, segmentasinya masih terbatas, seperti yang dikatakan, Eko Fery Nugroho, Manager of 3S Training Department PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).
"Saat ini masih segmented, seperti untuk ekspedisi. Karena ini modelnya listrik, mungkin masih ekspedisi yang enggak jauh, dalam kota saja," kata Eko kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2025).
Misal seperti unit Yusen Logistics, mobilitasnya masih di sekitar Jakarta, hingga ke Cakung dan Cikarang. Untuk jarak tersebut, eCanter masih ideal karena jarak tempuhnya yang mencapai sekitar 140 km dengan baterai penuh.
"Untuk pengembangan ke luar kota kan butuh tempat charging. Kita lihat beberapa tempat sudah ada, tapi jarang dan itu untuk kendaraan penumpang," kata Eko.
Buat eCanter, tersedia dua metode pengecasan, normal charging dari 0 persen sampai penuh memakan waktu 11 jam hingga 12 jam. Sementara ada juga fast charging (25 kW) lebih kurang cuma tiga jam dari habis sampai 100 persen.
"Itu yang mungkin sedang kita kembangkan untuk ke depannya (tempat cas truk listrik). Jadi mobilitas ekspedisi bisa untuk rute Jakarta-Surabaya (via tol), targetnya kan zero emission," kata Eko.
https://otomotif.kompas.com/read/2025/01/13/184100715/mitsubishi-fuso-ecanter-masih-terbatas-buat-ekspedisi-jarak-pendek