KLATEN, KOMPAS.com - Pihak bengkel merekomendasikan waktu paling tepat untuk mengganti oli mesin pada mobil, yakni setiap 5.000 km atau 6 bulan, mana yang lebih dulu tercapai.
Khusus mobil jarang dipakai, untuk menempuh jarak tertentu membutuhkan waktu lebih lama. Sehingga, dalam kurun waktu 6 bulan bisa saja jarak tempuhnya hanya bertambah 1.000 Km dan sejenisnya.
Nova, mekanik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan, penggantian oli mesin tetap harus dilakukan meskipun mobil itu jarang dipakai, dengan memperhatikan waktu maksimalnya.
“Maksimal 6 bulan, oli mesin harus diganti meski jarak tempuhnya baru sekian, belum sampai 5.000 Km, oli memiliki masa pakai, sehingga setelah mencapai batas waktu tertentu kualitasnya menurun,” ucap Nova kepada Kompas.com, Minggu (1/12/2024).
Nova mengatakan, meski mobil jarang dipakai bukan berarti mesin tidak dihidupkan, karena membutuhkan pemanasan agar performanya tetap prima.
“Saat mesin dipanaskan, misal hanya di garasi, maka pelumasan mesin berjalan, tapi jarak tempuhnya tidak bertambah, itu sebabnya oli tetap harus diganti sesuai batas waktunya,” ucap Nova.
Arif Nugroho, Service Advisor Hyundai Solo Baru mengatakan, pihak bengkel sudah memberikan rekomendasi penggantian oli mesin yang paling ideal.
“Idealnya penggantian dilakukan tiap 5.000 Km atau maksimal 6 bulan, kami menyarankan penggantian dilakukan tepat waktu, kalau masalah oli,” ucap Arif kepada Kompas.com, belum lama ini.
Arif mengatakan, semakin lama durasi penggunaan oli mesin, akan membuat oli semakin turun kualitasnya karena adanya kontaminan yang semakin bertambah.
“Semakin lama mobil tersebut dilumasi oleh oli sudah tidak berkualitas, maka semakin terbuka peluang komponen berputar mengalami keausan, ini yang sebaiknya diperhitungkan,” ucap Arif.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/12/02/111200215/alasan-kenapa-mobil-jarang-dipakai-tetap-harus-ganti-oli-rutin