Stigma Negatif Mobil Bekas Taksi Tidak Selalu Benar

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu jenis mobil bekas yang ada di pasaran adalah mobil bekas taksi. Mobil jenis ini sering kali mendapat stigma negatif karena dianggap sudah banyak digunakan dan mengalami keausan yang signifikan.

Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Agus, pengusaha mobil bekas Auto Haus di Jakarta Pusat, memberikan pandangan berbeda mengenai mobil bekas taksi.

"Mobil bekas taksi tak selalu buruk. Banyak orang berpikir bahwa mobil bekas taksi sudah tidak layak pakai, padahal banyak dari mereka yang masih dalam kondisi baik dan terawat," kata Agus kepada Kompas.com akhir pekan lalu.

Agus menjelaskan bahwa mobil bekas taksi sebenarnya memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki mobil bekas pribadi pada umumnya.

"Mobil bekas taksi biasanya mendapatkan perawatan berkala yang sangat teratur. Mereka memiliki jadwal servis yang ketat karena harus memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang. Selain itu, perawatan yang dilakukan oleh perusahaan taksi sering menggunakan suku cadang asli dan servis di bengkel resmi," jelasnya.

Selain itu, Agus juga menekankan bahwa mobil bekas taksi umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan mobil bekas pribadi.

"Karena stigma negatif yang melekat, harga mobil bekas taksi cenderung lebih murah. Ini bisa menjadi pilihan menarik bagi pembeli yang memiliki anggaran terbatas namun menginginkan mobil yang masih layak pakai," ujarnya.

Namun, Agus juga memberikan beberapa tips bagi calon pembeli yang ingin mempertimbangkan mobil bekas taksi.

"Pastikan untuk memeriksa riwayat servis kendaraan dengan teliti. Cek juga kondisi mesin, transmisi, dan interior mobil. Jangan ragu untuk membawa mekanik kepercayaan Anda saat melakukan inspeksi," katanya.

Dengan demikian, calon pembeli mobil bekas dapat membuat keputusan yang bijak dan mendapatkan kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan serta anggaran mereka.