KLATEN, KOMPAS.com - Pengendara sepeda motor matik wajib berhati-hati ketika akan melewati rute dengan medan jalan menurun panjang.
Selain ada risiko tergelincir karena permukaan jalan licin, sistem rem juga berpotensi kerja lebih ekstra untuk menahan laju motor saat meluncur. Sehingga ada risiko rem mengalami disfungsi atau blong.
Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan kegagalan pengereman selalu terjadi di jalan menurun, termasuk pada motor matik.
“Rem blong dipicu oleh pengereman panjang dan berulang, bisa karena medan jalan yang terlalu curam, tidak adanya antisipasi, atau kesalahan pengopersian seperti tetap memacu kendaraan dengan kencang,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Selasa (18/6/2024).
Wildan mengatakan pada saat rem bekerja secara maksimal, berulang-ulang dan dipaksakan menghambat laju kendaraan dengan durasi lama maka komponen rem akan panas berlebih.
“Karena besarnya pengaruh gaya gravitasi bumi mendorong kendaraan meluncur, dan tidak adanya antisipasi menggunakan gigi rendah atau memanfaatkan engine brake maka pengemudi terpaksa menggunakan rem secara terus menerus,” ucap Wildan.
Wildan mengatakan pengendara perlu melakukan antisipasi dengan mengupayakan laju kendaraan pelan dengan tanpa mengandalkan rem utama secara tunggal.
“Lakukan perlambatan, manfaatkan engine brake dengan mempertahankan kopling sentrifugal tetap bertautan yakni sesekali menaikkan putaran mesin, dan gunakan rem utama secara efisien,” ucap Wildan.
Wildan mengatakan ketika rem utama bekerja dalam durasi lama maka komponen akan panas berlebih membuat minyak rem di area kaliper mendidih dan menghasilkan gelembung udara sehingga salurannya berisi udara (angin palsu).
“Peristiwa ini ditandai dengan tuas rem terasa kosong saat ditarik, artinya gaya dorong piston rem tidak optimal sehingga gaya pengereman tidak terjadi, roda tetap melaju kencang,” ucap Wildan.
Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal, selain kesiapan kendaraan, kemampuan pengendara dalam mengantisipasi rem blong juga menentukan keselamatan.
“Misal, pada saat menemui turunan tajam dan panjang, gunakanlah rem secara bergantian, tujuannya agar temperatur komponen pengereman dalam kondisi ideal,” ucap Ali kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Sementara pengereman secara bersamaan, menurut Ali, bisa diterapkan ketika menemui turunan tidak terlalu curam dan pendek untuk meningkatkan efektivitas pengereman serta menjaga kestabilan laju kendaraan.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/06/18/201200715/ini-pemicu-terjadinya-rem-blong-pada-skutik