JAKARTA, KOMPAS.com – Kebutuhan untuk merawat kendaraan rupanya menjadi hal yang cukup penting bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Maka tak heran bila jumlah bengkel reparasi motor dan mobil meningkat pesat.
Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif Indonesia (PBOIN) Hermas Prabowo, mengatakan, secara umum bengkel motor lebih dominan dibandingkan bengkel mobil.
“Kami belum mendata secara detail, tapi kalau melihat populasinya, di Jabodetabek tinggi sekali, saat ini sekitar 30.000 sampai 40.000 bengkel,” ujar Hermas, kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2024).
“Kalau secara nasional dari sekitar 400.000 bengkel, boleh dibilang bengkel mobil sekitar seperempatnya,” kata dia.
Bengkel-bengkel ini mencakup bengkel perawatan, perbaikan, aksesori, dan modifikasi. Termasuk juga bengkel bagian-bagian kendaraan. Misalnya tambal ban, body repair, pelek, knalpot, dan lain-lain.
Menurutnya, jumlah bengkel motor dan mobil meningkat dalam beberapa tahun terakhir karena kebutuhan konsumen yang lebih spesifik.
“Ada yang reparasi spidometer saja, ada ECU saja, ada yang mengurus transmisi saja. Itu popoulasinya juga banyak, karena makin spesifik,” ucap Hermas.
Ia menambahkan, dalam sehari satu lokasi bengkel di Jakarta bisa menerima puluhan kendaraan yang melakukan perbaikan.
“Kalau di bengkel resmi APM, sehari bisa sampai 60 unit perbaikannya. Bengkel umum tergantung skalanya, ada yang 1, ada yang 3, ada yang 5 unit,” kata Hermas.
“Kalau bengkel maintenance mungkin agak banyak, karena pengerjaan cepat, 1-2 jam beres. Tapi kalau bengkel yang sifatnya perbaikan memang enggak bisa banyak terima unit per hari,” ujarnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/25/072200415/populasi-bengkel-motor-dan-mobil-jakarta-diklaim-tembus-40.000-titik