JAKARTA, KOMPAS.com - Motor-motor lansiran terbaru, khususnya yang berjenis skutik, biasanya sudah dibekali fitur pengaman keyless dengan immobilizer. Sesuai namanya, teknologi ini memungkinkan mesin diaktifkan menggunakan kunci khusus berupa smart key.
Cara kerja smart key juga berbeda dengan kunci konvensional, karena sepenuhnya mengandalkan sensor yang terkoneksi langsung dengan perangkat engine control module (ECM) dan engine control unit (ECU). Mesin bisa menyala, tanpa perlu memutar anak kunci, seperti motor konvensional, mirip mobil zaman modern.
Walaupun punya banyak keunggulan, fitur pengaman jenis ini punya satu kekurangan. Jika kunci smart key hilang dan tidak ada cadangan, modul sensor praktis mati dan motor tidak bisa dinyalakan.
Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 Tangerang menjelaskan, ada dua opsi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini, yakni dengan cara membuat kunci duplikat menggunakan kode sensor barcode, atau mengganti modul ECM dan ECU.
“Kunci smart key masih bisa diduplikat pakai kode barcode, pasti dikasih ketika pertama beli motor. Nanti kode yang dari barcode itu bakal didaftarkan ke kunci yang baru, supaya sensornya kebaca lagi,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (21/4/2024).
Jika pengguna jugakehilangan kode barcode dan tidak memiliki cadangan lain, satu-satunya solusi adalah mengganti keseluruhan sistem keyless. Perlu diketahui, biayanya terbilang cukup mahal.
“Estimasi ganti fitur keyless itu biayanya Rp 4 juta belum termasuk jasa, ya memang mahal. Modul ECM sendiri harganya sekitar Rp 2 juta, ECU Rp 1 juta, lalu smart key baru juga sekitar Rp 1 juta,” ucap dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/04/23/080200615/biaya-penggantian-modul-keyless-motor-bisa-tembus-rp-4-juta