JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pemudik yang diyakini akan menggunakan mobil pribadi, termasuk mobil listrik. Salah satu pilihannya adalah Mercedes-Benz yang memiliki beberapa model.
Bagi pengguna mobil listrik, mungkin hal yang menjadi kekhawatiran adalah soal baterai atau stasiun pengecasan. Tak sedikit orang yang khawatir kehabisan daya di perjalanan atau harus lama melakukan pengecasan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Namun, untuk digunakan bepergian jauh ke luar kota, tentunya bisa saja terjadi kecelakaan atau kerusakan di jalan. Semisal ada kerusakan selama periode mudik lebaran, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) juga mengaku sudah bersiap di bengkel resminya.
Kariyanto Hardjosoemarto, Direktur Penjualan dan Pemasaran PT MBDI, mengatakan, untuk mobil listrik, kalau misalnya servis tetap mengandalkan jaringan bengkel resmi. Sedangkan untuk pengecasan, MBDI baru saja kerja sama dengan Voltron.
"Per saat ini kan memegang jaringan kerja pengecasan yang paling luas jangkauanya di Indonesia," ujar Kariyanto, kepada wartawan, belum lama ini.
"Jadi, kita mengandalkan itu supaya mempermudah konsumen tidak perlu khawatir untuk melakukan pengecasan. Tapi, yang kita tahu juga dari PLN kan semakin banyak untuk pengecasan," kata Kariyanto.
Saat ini, Mercedes-Benz memiliki jajaran mobil listrik dengan jarak tempuh yang cukup jauh, seperti EQA dengan jarak tempuh 486 Km, EQS hingga 770 Km, EQB hingga 448 Km, EQE hingga 673 Km, dan EQS SUV hingga 660 Km.
Untuk banderolnya, harga mobil listrik Mercedes-Benz termurah saat ini harganya Rp 1,54 miliar (off the road) hingga yang tertinggi adalah Rp 3,59 miliar (off the road).
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/30/142200315/mudik-naik-mobil-listrik-mercedes-benz-tidak-perlu-khawatir-soal-ngecas