Lakukan Ini kalau Bertemu Hewan Buas Saat Berkendara

JAKARTA, KOMPAS.com - Berpapasan dengan hewan liar yang identik buas merupakan salah satu situasi menegangkan yang bisa menimpa siapa saja saat mengendarai kendaraan bermotor.

Indonesia sendiri saat punya beragam wilayah yang mana jalan raya berdampingan dengan hutan, sehingga bukan tidak mungkin ada hewan buas yang melintas di jalan untuk sekadar lewat.

Namun bagi pengendara yang tidak biasa, situasi seperti ini pastinya akan membuat panik dan bertindak gegabah.

Bukannya aman, tindakan gegabah tersebut justru menimbulkan bahaya bagi hewan atau pengendara itu sendiri. Misalnya melukai hewan, atau justru memancing hewan untuk menyerang pengendara.

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, binatang liar berkeliaran di jalan raya merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi sejak lama, terutama di area pedalaman Indonesia.

Bahkan, binatang-binatang tersebut cendrung di sakralkan sehingga tidak boleh ditabrak. 

"Kalau di pedalaman dulu, ada binatang nyebrang seperti macan, ular, gajah atau lainnya  pantang ditabrak karena sering dikaitkan dengan mistis," kata Sony kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2024). 

Sony juga mengatakan, biasanya di pedalaman pasti banyak binatang liar yang aneh-aneh seperti di Sumatera, Kalimantan, Papua. Oleh karena itu pengendara yang hendak melintasi  area yang bersebelahan dengan lahan pertanian atau perhutanan harus waspada. 

"Kalau pernah lihat-lihat ke pasar Tomohon Sulawesi, Itu banyak binatang-binatang seperti ular yang diameternya sepaha manusia dewasa. Itupun sebelum tertangkap pasti pernah menampakan dirinya di pinggir jalan," kata Sony. 

Langkah yang paling aman bagi pengendara mobil atau motor saat berada di situasi seperti ini adalah berhenti, dan jangan melakukan pergerakan yang memancing perhatian hewan. 

"Pengamanan yang terbaik adalah menjauh, berhenti sebelumnya dan pikirkan untuk segera balik arah tetapi dengan gerakan yang tidak memancing hewan," saran Sony.

Disarankan untuk tidak membunyikan klakson atau menggeber-geber gas, karena dikhawatirkan akan membuat hewan kaget dan menjadi agresif.