Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Adu Cepat Kereta Cepat Whoosh Vs Suzuki XL7 Hybrid, Siapa Menang?

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah diresmikan Presiden RI Joko Widodo dengan nama Whoosh. Kereta ini menjanjikan akses dan pengalaman baru bagi warga yang hendak melakukan perjalanan ke wilayah Bandung, Jawa Barat.

Fasilitas ini juga menjadi sejarah baru terkoneksinya moda transportasi umum modern dengan durasi kurang dari dua jam untuk melintas ke dua kota. Biasanya, perjalanan antar Jakarta-Bandung membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai empat jam dengan mobil via tol Cikampek, dan Purbaleunyi.

Menandai perkembangan fasilitas umum ini, Kompas.com melakukan komparasi waktu tempuh dan pengalaman perjalanan dari Jakarta ke Bandung menggunakan Whoosh dan mobil pribadi, mobil yang digunakan ialah Suzuki XL7 Hybrid.

Titik start di Menara Kompas, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat menjadi pilihan paling pas mempertimbangkan proses komparasi tersebut. Untuk mengakses Whoosh harus dimulai dari Stasiun Palmerah, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun LRT Dukuh Atas, untuk menuju Stasiun Halim, sebagai titik pemberangkatan kereta cepat.

Sementara tim yang menggunakan mobil, bergerak dari Palmerah menuju Tol JORR, untuk bergerak ke tol Cikampek, tol layang MBZ dan tol Purbaleunyi.

Sehingga, kemacetan di jalur bebas hambatan jadi tantangan tersendiri bagi tim yang melakukan perjalanan dengan mobil. Sementara durasi penggunaan KRL dan LRT untuk menuju Stasiun Halim merupakan rintangan yang harus dilalui tim untuk naik Whoosh.

Sama-sama berangkat pada pukul 14.00 WIB, KOC 2023 resmi dimulai untuk melihat siapa yang paling cepat untuk menuju Kota Bandung.

Perjalanan

Setelah memastikan persiapan, tim yang menggunakan mobil langsung tancap gas ke ruas Tol JORR. Tapi, perjalanan tidak senantiasa lancar karena lalu lintas cukup padat karena sudah hampir memasuki jam pulang kerja kantor.

Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk bisa masuk Tol Layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ), yang dilanjutkan ke ruas Tol Padalarang-Cileunyi.

Kala itu, kecepatan rata-rata yang ditempuh XL7 Hybrid mencapai 80 kpj. Namun pada kondisi tertentu, mobil melaju hingga 120 kpj seperti di MBZ, Km 60 Jakarta-Cikampek, hingga memasuki ruas Tol Padalarang.

Sementara tim yang menggunakan kereta cepat Whoosh, masih tertahan di Stasiun Halim karena mengalami keterlambatan saat check-in. Sehingga, yang awalnya berangkat di pukul 15.35 WIB harus tertunda ke kereta selanjutnya di pukul 17.35 WIB.

Keterlambatan ini dikarenakan tim tidak mengetahui bila pengelola menerapkan skema berbeda dibandingkan kereta antar-kota. Di mana, setiap penumpang harus sudah tiba di stasiun keberangkatan sekurang-kurangnya 30 menit sebelum keberangkatan.

Sebab, pintu keberangkatan hanya akan dibuka 20 menit sebelum berangkat, terbagi 17 menit untuk proses check-in dan tiga menit sisanya waktu mobilisasi dari lantai dua ke peron.

Ketika check-in sudah disetop, siapapun tidak bisa masuk lagi. Secara umum, skema ini mirip dengan pesawat terbang. Saat itu tim sampai di Stasiun Halim pada pukul 15.30 WIB, dan tidak bisa melakukan proses check in, untuk naik kereta cepat jam 15.35 WIB, dan harus mundur ke jadwal keberangkatan 17.35 WIB.

Mendapati kabar tersebut, tim di mobil lantas memutuskan untuk beristirahat dahulu di KM 88 ruas tol Padalarang. Pada kesempatan ini, juga dilakukan pengisian BBM untuk memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman.

Sekitar 15 menit dihabiskan di rest area, perjalanan dilanjutkan menuju GT Buah Batu untuk lantas masuk ke jalur dalam kota Bandung via jalur arteri. Tidak lama kemudian, waktu menunjukkan pukul 17.35 WIB yang menandakan tim kereta cepat mulai jalan.

Whoosh yang memiliki kecepatan hingga 350 kpj, hanya membutuhkan waktu kurang dari 1 jam saja untuk membawa tim dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar, Bandung. Lalu untuk menuju Kota Bandung, tim menggunakan shuttle bus yang sudah tersedia.

Waktu dan Kecepatan

Dari perhitungan yang kami lakukan, ternyata ada perbedaan sangat kontras dalam hal waktu jarak tempuh antara menggunakan mobil dengan kereta cepat Whoosh meskipun sama-sama tiba di Kota Bandung pada pukul 19.00 WIB.

Pada tim mobil, dengan berangkat lebih dahulu yaitu pukul 14.30 WIB, membutuhkan waktu sekitar 3 jam sampai ke titik tujuan. Waktu tempuh tersebut sudah termasuk berisirahat sekitar 15 menit di rest area KM 88 ruas Tol Padalarang.

Dalam perjalannya, memang membutuhkan tenaga lebih karena beberapa ruas yang dilewati cukup padat. Durasi ini bisa saja berbeda tergantung kondisi jalan dan pola berkendara masing-masing.

Sementara untuk kereta cepat, sejatinya perjalanan menuju Kota Bandung lebih cepat. Sebab nyatanya, hanya membutuhkan waktu sekitar 90 menit dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar, termasuk naik feeder berupa shuttle bus. Perjalanan pun tidak capek karena bisa beristirahat.

Namun dalam kesempatan ini, redaksi mengalami keterlambatan check-in. Sehingga waktu keberangkatan kereta menjadi lebih lama dari yang dijadwalkan sebelumnya, dari pukul 15.35 WIB menjadi 17.35 WIB.

Jadi perlu dicatat untuk masyarakat yang hendak menggunakan Whoosh, harus tiba di Stasiun Keberangkatan 30 menit sebelum jadwal. Kalau terlewat, tiket akan hangus dan tidak bisa dikembalikan atau diganti.

Catatan lainnya, di Stasiun Tegalluar saat ini belum ada layanan taksi atau ojek online (ride hailing). Jadi penumpang akan benar-benar mengandalkan shuttle bus yang tersedia. Damri menyediakan bus dengan tarif Rp 10.000 untuk menuju beberapa wilayah di kota Bandung.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/20/132527515/video-adu-cepat-kereta-cepat-whoosh-vs-suzuki-xl7-hybrid-siapa-menang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke