JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu komponen utama pada mobil listrik adalah baterai. Untuk Hyundai Ioniq 5 yang dibanderol Rp 759 juta hingga Rp 870 juta, harga baterainya ternyata hampir setengah dari banderol mobil.
Ioniq 5 dibekali baterai dengan kapasitas 58,2 kWh untuk tipe Standard Range. Sedangkan tipe Long Range, kapasitasnya mencapai 72,6 kWh.
"Untuk baterai Ioniq 5, harganya sekitar Rp 300 jutaan untuk yang Standard Range. Sedangkan Long Range, bisa sekitar Rp 400 jutaan," ujar Fajar Ahya, Assembly Process Engineer PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), saat ditemui di Cikarang, belum lama ini.
Dengan Electric Global Modular Platform (E-GMP), Ioniq 5 dirancang memiliki baterai yang modular. Jadi, ukurannya sudah terstandarisasi dan terbagi dua, yakni Standard Range dan Long Range.
Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), mengatakan, modul pada baterai sudah dirancang dengan bentuk persegi panjang dan sel-selnya berbentuk kantong, bukan silinder seperti baterai perangkat elektronik pada umumnya.
"jumlahnya ada 24 modul untuk Standard Range dan 32 modul untuk Long Range. Jadi, di dalam baterai pack tersebut, totalnya terdapat 288 sel untuk Standard Range dan 360 sel untuk Long Range," kata Bonar.
Namun, jika baterai mengalami kerusakan, bukan berarti harus diganti secara utuh satu pak baterai. Hyundai akan memindai baterai tersebut dengan alat diagnosa, kemudian akan diganti hanya pada modul baterai yang performanya sudah di bawah standar.
Hyundai sendiri sedang membangun pabrik baterai yang bekerja sama dengan LG Mobility Solutions. Jika baterai yang digunakan sudah buatan lokal, maka bisa saja jika harga jualnya menurun.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/04/100200415/harga-baterai-hyundai-ioniq-5-hampir-setengah-banderol-mobil