Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ranjau Paku Kembali Marak, Polisi Ingin Gandeng Komunitas

Ranjau paku erat dengan tindakan kriminal. Modus yang selama ini diketahui berbagai macam, mulai dari "getok" jasa tambal ban atau tindakan kriminal lainnya yang dapat merugikan pemakai jalan raya.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman mengatakan, terus melakukan patroli terutama di Jalan Gatoto Subroto arah Cawang, Jakarta, yang disinyalir banyak paku terutama di malam hari.

"Tentunya patroli kita laksanakan tapi kalau ini kan memang kucing kucingan," kata Latif dalam keterangannya, dikutip Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Latif mengatakan, masyarakat juga berperan untuk menjaga agar tidak ada pelaku penebar ranjau paku. Caranya ialah selalu menginformasikan jika ada dugaan ranjau paku kepada polisi.

"Sebisa mungkin kita juga bekerja sama dengan komunitas pecinta keselamatan apabila ada informasi butuh kerja sama dari masyarakat untuk menginformasikan kepada kami, ada mungkin orang yang inginnya berniatan jahat ini untuk diinformasikan ke kita agar untuk kita lakukan penindakan," kata dia.

Latif mengatakan, polisi akan menggandeng beberapa komunitas yang bisa dijadikan mitra.

"Banyak lah dari beberapa komunitas seperti Gojek (ojek online) juga kita libatkan, terus ya pengguna-pengguna pecinta sepeda, pecinta komunitas sepeda juga kita libatkan, pasti mereka setiap hari melintas di tempat tersebut pasti kan akan tahu situasi dan kondisi daripada jalan tersebut. Ada hal yang aneh ya diinformasikan ke kita," kata dia.

Seorang tukang tambal ban di Klaten yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan ranjau paku paling bahaya ialah yang terbuat dari besi payung yang dipotong-potong.

Bahkan dia mengatakan, besi payung atau rangka payung memang banyak digunakan oleh oknum tukang tambal ban agar mendapatkan target.

“Besi payung atau rangka jari-jari payung dipotong-potong tidak beraturan agar ujung-ujungnya lancip, dengan demikian bisa melubangi ban kendaraan, besi payung sudah diperkirakan dapat membuat korban berhenti tidak jauh dari lokasi” ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.

“Kalau diperhatikan, bentuk besi payung bisa menyerupai pipa, atau lempengan siku-siku, tujuannya ketika menancap ke ban, angin akan lebih cepat habis, sehingga kendaraan akan berhenti tidak jauh dari lokasi,” ucapnya.

Menurut dia, ban tubeless yang katanya aman dari ban bocor di jalan juga tidak bisa menghindari bahaya tersebut.

https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/12/120100815/ranjau-paku-kembali-marak-polisi-ingin-gandeng-komunitas-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke