JAKARTA, KOMPAS.com – Aksi penipuan yang dilakukan perusahaan rental mobil kepada konsumen masih sering terjadi. Oleh sebab itu, konsumen harus pintar mencari sewa mobil yang aman untuk menghindari penipuan.
Chief Operating Officer (COO) Astra Rent Car (Trac) Halomoan Fischer, mengingatkan, penting bagi konsumen untuk mentransfer uang ke rekening perusahaan, bukan ke rekening pribadi saat melakukan sewa mobil.
"Memang biasanya seperti itu untuk sewa mobil harian. Pembayaran sewa dan deposit dibayar di muka. Baru setelah itu unit diantar," ujar Fischer, kepada Kompas.com, Sabtu (3/6/2023).
“Jalan satu satunya, sewa di tempat yang terpercaya. Jelas ada kantornya,” kata dia.
Baru-baru ini seorang pria bernama Yordan Gifford Reinhart (26) menjadi korban penipuan rental mobil bodong yang beralamat di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Yordan mengatakan, peristiwa ini bermula ketika dirinya hendak jalan-jalan ke Kota Bandung, Jawa Barat, selama akhir pekan.
Berhubung peminat penyewaan roda empat cukup tinggi, ia mengaku menemui kesulitan mencari rental mobil yang masih memiliki stok saat itu.
Akhirnya ia menemukan akun Instagram @autonetrental pada hari Rabu (31/5/2023). Setelah dikontak, kata Yordan, mobil rental itu ternyata memiliki sisa stok mobil, yakni Honda Brio.
Tanpa pikir panjang, Jordan akhirnya mulai menanyakan skema pembayaran dan melakukan transaksi.
“Setelah tanya-tanya via WhatsApp, saya akhirnya memantapkan diri untuk menyewa mobil pada 1 Juni 2023. Saya kemudian diwajibkan membayar uang sewa sebesar Rp 900.000 untuk tiga hari plus uang membayar deposit dengan nilai serupa,” ujar dia di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2023).
Tak lama setelah mengirimkan uang sebesar Rp 1,8 juta, Yordan kemudian diinfokan uang deposit mobil ternyata tak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sebab, uang deposit yang memiliki jumlah serupa dengan uang sewa hanya berlaku bila kuncinya tak dilepas.
Sementara, Yordan ingin kunci mobil dilepas seutuhnya supaya bisa mengendarai roda empat sesuai keinginannya.
“Mereka akhirnya kirim saya link yang berisi informasi soal uang deposit. Bila kunci dilepas, di sana tertera uang depositnya sebesar Rp 3,5 juta," ucap Yordan.
“Karena masih masuk akal, akhirnya saya kirim uang lagi sebesar Rp 2,6 juta. Jadi saya sudah bayar uang sewa mobil Rp 900.000 dan deposit sebesar Rp 3,5 juta,” ujarnya.
Sayangnya, deposit dengan nilai di atas ternyata hanya berlaku untuk persewaan satu hari. Sedangkan Yordan yang menyewa mobil selama tiga hari akhirnya dikenakan uang deposit senilai Rp 10,5 juta.
"Saya akhirnya transfer lagi Rp 7 juta untuk memenuhi pembayaran cicilan sekitar pukul 19.00 WIB. Jujur, sampai tahap ini, saya belum curiga, karena setelah diteliti uang deposit Rp 3,5 juta memang hanya berlaku satu hari," tutur dia.
Namun setelah menghabiskan Rp 11,4 juta, mobil yang menjanjikan tak kunjung diproses.
Pihak rental justru makin berkelit dan beralasan bahwa seluruh uang deposit yang dikirim Yordan belum masuk. Mereka bahkan meminta korban untuk mengirimkan ulang uang deposit senilai Rp 10,4 juta.
"Di sini saya sudah curiga, masa uang enggak masuk. Padahal ada buktinya. Akhirnya saya tanya lokasi kantornya, lalu mereka ngirim alamat di bilangan Jagakarsa, Jakarta Selatan," ucap Yordan.
Tak mau semakin runyam, Yordan kemudian menghampiri alamat yang dikirim lewat WhatsApp. Namun sesampainya di lokasi, Yordan tak menemukan kantor rental mobil, ia malah menemukan kantor travel yang menjual jasa umroh.
"Saya akhirnya menyadari telah tertipu. Saya akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah di bilangan Serpong, Tangerang Selatan, dengan perasaan campur aduk," tutup dia.
Untuk saat ini, Yordan juga telah melaporkan peristiwa penipuan itu ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan itu teregistrasi dengan nomor STTLP/1668/VI/2023/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/06/04/074100515/pria-kena-tipu-rental-mobil-sewa-brio-habis-belasan-juta-rupiah