JAKARTA, KOMPAS.com - Oli digunakan untuk melumasi dan melindungi komponen-komponen utama mesin dari kerusakan. Maka dari itu, pemilik mobil sebaiknya melakukan servis dan pergantian pelumas rutin sebagai bentuk perawatan.
Mobil yang jarang ganti oli juga dikhawatirkan bermasalah. Sebab, akan timbul kerak dan kotoran yang merusak kompresi di ruang bakar.
Jika dibiarkan, biasanya bahan bakar akan boros dan tidak bertenaga. Selain itu, pemilik sebaiknya memperhatikan kualitas dan volume oli, sehingga tidak ada masalah.
"Jadwal ganti oli 5.000-10.000 kilometer. Oli mesin fungsinya sangat penting. Jika telat akan muncul sludge oli di dalam mesin. Itu harus di rontokan, bisa menggunakan engine flush agar mesin bersih," kata Kepala Bengkel Nasmoco Kaligawe Semarang Mohammad Syafruddin kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).
Hampir sama mesin ngelitik, jika ruang bakar bermasalah dikhawatirkan mempengaruhi bahan bakar yang digunakan. Hasilnya pun tenaga mesin berkurang dan mobil menjadi boros.
"Biar mobil nyaman digunakan, oli dan bahan bakar harus diperhatikan. Kualitas keduanya, menentukan usia komponen. Apalagi mobil yang cuma parkir, digunakan sehari seminggu. Sludge banyak, harus rutin ganti oli," kata dia.
Kepala Bengkel Honda Kusuma Siliwangi Semarang Teguh Dwi Harianto mengatakan, bengkel resmi memiliki layanan pelanggan untuk mengingatkan jadwal servis berkala dan ganti oli.
"Itu sudah kita lakukan, agar jangan sampai konsumen Honda telat dalam merawat kendaraan. 10.000 kilometer sekali, kita telepon atau chat pelanggan. Ada layanan antar jemput servis bagi pemilik mobil yang sibuk," kata Teguh.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/04/13/120200315/ini-efek-jika-sering-telat-ganti-oli-mesin-mobil