"Tahun 2022 itu terjual 2000-an unit. Total itu ada 11.000 unit, marketnya (Gesits) hampir 20 persen," kata Direktur Utama WIMA selaku manufaktur Gesits, Bernardi Djumiril, di JIExpo Kemayoran, akhir pekan lalu.
Meski demikian Bernardi tidak mengungkapkan pembeli terbesar Gesits datang dari mana. Padahal diketahui perusahaan BUMN ini gencar menyasar jadi motor listrik kantor pemerintahan.
"Kita masuknya ke semua mulai dari pengendara harian, ojek online, semua segmen pasar kita coba untuk masuk," kata Bernardi.
Mulai 2021 Gesits juga sudah mulai mengekspor Gesits ke beberapa pasar di luar negari, seperti Senegal, Afrika Barat dan Nepal di Asia Selatan.
"Ekspor masih kecil, 70-an unit, tak lebih dari 100 unit, ke Senegal dan Nepal. Unit ke Senegal pada 2021 dan Nepal pada 2023," kata dia.
Bernardi mengatakan Gesits, berencana untuk terus menambah jumlah komponen lokal dan menjadikan Gesits sebagai produsen yang memajukan industri dalam negeri.
Saat ini Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Gesits G1 sebesar 46,73 persen. Berada di posisi ketiga motor listrik dengan komponen lokal terbanyak setelah Selis E-Max dan Volta 401.
Bernardi mengatakan, ke depan pihaknya juga akan memakai baterai dari IBC atau Indonesia Battery Corporation (IBC). Perusahaan BUMN yang bergerak di ekosistem baterai kendaraan listrik.
"TKDN (Gesits G1) 46,72 persen untuk saat ini. Tapi memang itu secara periodikal, kami akan terus menaikkan jumlahnya tingkat lokal kontennya," kata Bernardi.
"Yang penting adalah kita meramaikan ekosistem (kendaraan listrik) di Indonesia. IBC adalah pembuat barerai, kalau ada pembuat baterainya harus ada yang pengguna motornya juga jadi berkesinambungan," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/21/120200315/penjualan-motor-listrik-gesits-2022-diklaim-2.000-unit