Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mitos atau Fakta, Sensor Suhu Mesin Rusak Bikin Boros BBM?

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mobil dengan mesin bakar memang tidak bisa lepas dari bahan bakar minyak sebagai sumber energi. Tingginya harga BBM makin membuat masyarakat berpikir untuk menghemat konsumsi bahan bakar pada mobil yang dimilikinya.

Berbagai cara untuk menghemat BBM diperkenalkan di media sosial; bisa menggunakan zat aditif, alat penghemat BBM, bahkan ada cara mengemudi yang bisa membuat konsumsi bahan bakar tidak boros.

Namun, performa mesin juga tidak bisa diabaikan. Pasalnya, kondisi mesin yang tidak prima secara otomatis akan berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Salah satu berita yang beredar, sensor suhu mesin yang rusak juga bisa membuat konsumsi BBM makin boros. Apakah benar demikian?

Foreman Aha Motor Aji Dwi Nugroho mengatakan sensor suhu atau engine coolant temperature memegang peran penting terhadap konsumsi bahan bakar minyak pada suatu mobil.

“Sensor suhu, tidak hanya menjadi informasi untuk pengemudi dalam mengawasi terjadinya panas berlebih saja, namun dalam sistem mesin modern, informasi terkait suhu mesin ini dibutuhkan oleh ECU,” ucap Aji kepada Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Dia mengatakan ECU pada mesin membutuhkan informasi suhu mesin untuk menentukan banyaknya bahan bakar yang disalurkan ke ruang bakar.

“Misalnya ketika mesin masih dalam kondisi dingin, ECU akan membuat mesin dibanjiri bahan bakar sehingga putaran mesin tinggi, sama seperti sistem cuk pada mesin karburasi, begitu suhu kerja tercapai maka secara otomatis ECU akan mengoreksi banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan,” ucap Aji.

Dia mengatakan ketika sensor suhu rusak, maka informasi yang disampaikan ke ECU tidak akurat sehingga akan mengganggu performa mesin.

“Bila informasi yang dilaporkan oleh sensor suhu dingin terus, padahal kondisi faktualnya suhu mesin sudah panas, maka putaran mesin akan tinggi terus, bahan bakar yang dibakar banyak terus, jadi bakalan lebih boros,” ucap Aji.

Selain itu, sensor suhu juga berkaitan dengan uap bensin yang dialirkan ke ruang bakar, bila suhu kerja mesin sudah ideal maka uap bensin yang dialirkan ke mesin akan dikurangi jumlahnya.

“Kalau sensor suhu rusak maka bisa saha solenoid untuk mengatur jumlah uap bensin yang dibakar akan kacau, ini akan berpengaruh pada performa mesin sehingga konsumsi bahan bakar menjadi boros,” ucap Aji.

Jadi, sensor suhu mesin memang berpengaruh pada penentuan konsumsi bahan bakar pada mesin modern, sehingga bisa saja membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/14/151200915/mitos-atau-fakta-sensor-suhu-mesin-rusak-bikin-boros-bbm-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke