JAKARTA, KOMPAS.com - Wuling Almaz Hybrid menjadi salah satu mobil berteknologi hibrida yang dipasarkan di Indonesia. Desain eksterior dan interiornya memang tak jauh berbeda dari Almaz RS Pro.
Namun, Wuling mengatakan bahwa mesin yang digunakan adalah mesin baru yang memang khusus dikembangkan untuk mobil hybrid. Sehingga, performa dan konsumsi BBM yang dihasilkan juga berbeda.
Dengan begitu, biaya perawatan yang dibutuhkan pun juga berbeda. Secara umum, perawatan yang perlu dilakukan tidak jauh berbeda dari mobil konvensional.
Servis Pertama (1.000 km)
Servis pertama dilakukan saat mobil sudah menempuh jarak 1.000 km. Pada servis perdana ini, tidak ada penggantian komponen, hanya pengecekan. Biaya yang dibutuhkan adalah Rp 110.000 untuk jasa.
Servis Kedua (5.000 km)
Setelah mobil menempuh 5.000 km, mulai ada penggantian komponen, seperti oli mesin seharga Rp 509.091, O ring Rp 12.000, dan filter oli Rp 75.191. Terakhir, untuk biaya jasanya bertambah menjadi Rp 198.000. Sehingga, totalnya mencapai Rp 794.282.
Servis Ketiga (10.000 km)
Servis ketiga dilakukan setelah menempuh jarak 10.000 km. Komponen yang diganti dan biaya yang diperlukan masih sama seperti saat servis kedua.
Servis Keempat (20.000 km)
Setelah mencapai 20.000 km, masuk ke servis keempat. Pada servis kali ini, ada tambahan komponen yang perlu diganti. Selain oli mesi, O ring, dan filter oli, komponen yang perlu diganti adalah oli transmisi dan transmission gasket. Oli transmisi dibutuhkan 3 liter, yakni Rp 480.000. Sementara transmission gasket dibanderol Rp 22.000. Biaya jasanya naik menjadi Rp 308.000. Total biaya servis keempat adalah Rp 1.406.282.
Servis Kelima (30.000 km)
Servis kelima dilakukan pada saat mencapai 30.000 km. Komponen yang perlu diganti dan biayanya kembali berkurang lagi, sama seperti pada saat servis kedua. Namun, ada tambahan penggantian filter AC seharga Rp 170.126. Biaya jasanya naik menjadi Rp 330.000. Total biayanya mencapai Rp 1.096.408.
Servis Keenam (40.000 km)
Servis keenam dilakukan saat mobil sudah menempuh 40.000 km. Komponen yang perlu diganti sama seperti saat servis keempat. Namun, ada tambahan penggantian busi seharga Rp 182.140, filter udara Rp 136.604, cairan radiator Rp 178.000, dan filter bahan bakar Rp 240.000. Biaya jasanya naik menjadi Rp 550.000. Sehingga, totalnya mencapai Rp 2.385.026.
Servis Ketujuh (50.000 km)
Saat servis ketujuh, biaya yang perlu dikeluarkan kembali berkurang. Sebab, komponen yang diganti sama seperti saat servis kedua.
Servis Kedelapan (60.000 km)
Servis kedelapan atau saat mobil sudah menempuh 60.000 km, biayanya kembali meningkat. Komponen yang diganti sama seperti saat servis keempat. Namun, ada tambahan penggantian minyak rem seharga Rp 134.000 dan filter AC. Biaya jasanya naik menjadi Rp 440.000. Total biayanya mencapai Rp 1.402.408.
Servis Kesembilan (70.000 km)
Saat mobil sudah menempuh 70.000 km, tiba waktunya servis kesembilan. Kali ini, biayanya kembali sama seperti saat servis kedua.
Servis Ke-10 (80.000 km)
Servis ke-10 dilakukan ketika sudah mencapai 80.000 km. Biayanya mirip dengan saat servis keempat, tapi tanpa penggantian cairan radiator. Totalnya mencapai Rp 2.207.026
Servis Ke-11 (90.000 km)
Untuk servis ke-11, biaya dan penggantian komponen sama seperti saat servis kedua.
Servis Ke-12 (100.000 km)
Servis ke-12 biayanya juga sama seperti saat servis kedua. Namun, ada tambahan penggantian oli transmisi.
Perlu diketahui, harga tersebut merupakan harga yang berlaku pada 2022. Harga sewaktu-waktu bisa naik dan berbeda-beda di setiap daerah. Selain itu, belum termasuk dengan pajak sebesar 11 persen.
Sehingga, jika ditotal semuanya, untuk biaya perawatan Almaz Hybrid hingga 100.000 km atau lima tahun, mencapai Rp 14.924.968.
Sehingga, konsumen perlu menyisihkan dana per tahun sebesar Rp 2.984.993. Artinya, per bulan harus menyiapkan Rp 248.749.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/12/09/080200715/hitung-biaya-perawatan-wuling-almaz-hybrid-rp-250000-per-bulan