Capaian ini berhasil melampaui volume ekspor prapandemi Covid-19 atau 2019. Sampai akhir tahun, Toyota mengaku optimis bisa mencapai target ekspor 260.000 unit. Kondisi ini dipacu kuatnya penerimaan model andalan ekspor Toyota dan produk baru, seperti Fortuner dan Veloz.
Direktur Corporate Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengungkapkan, target ekspor Toyota saat ini melesat 60 persen. Ia pun berharap, ekspor Toyota ke sejumlah negara akan tetap tumbuh di tengah gunjingan situasi ekonomi global yang akan mengalami resesi.
“Ekonomi tahun depan getting worse, padahal secara original kita proyeksikan akan meningkat. Mudah-mudahan saja ekspornya bisa tetap kuat,” ucap Bob Azam, saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2022).
“Pertimbangan kita kan sudah 2 tahun ekspor tertahan karena Covid-19 dan ekonomi belum pulih. Kita harapkan akan ada koreksi, menjadi pulih. Tapi ada koreksi lagi, karena ekonomi akan melemah. Kita berharap bisa mempertahankan volume dengan baik, harapannya ada pertumbuhan walaupun tidak terlalu kuat,” lanjutnya.
Sebelumnya, Bob mengatakan, meski di tengah gangguan ekonomi akibat gangguan rantai pasok hingga ancaman inflasi, pasar tujuan ekspor Toyota tetap menunjukan perubahan.
“Negara-negara tujuan ekspor kita juga pertumbuhan ekonominya itu cukup baik seperti Timur Tengah. Wilayah Asia Tenggara pun begitu, recovery-nya bagus dengan laju pertumbuhan 5-7 persen,” katanya.
Selain itu, negara ekspor Toyota Indonesia kian bertambah. Dari sebelumnya mencapai 80 negara tujuan, kini jumlah pasar meningkat hingga lebih dari 100 negara, seperti Amerika Selatan dan Amerika Tengah.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/10/20/152100615/toyota-berharap-ekspor-mobil-tetap-tumbuh-di-tengah-ancaman-resesi