JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menyiapkan puluhan unit Bus Rapid Transit (BRT) berbasis listrik untuk mendukung transportasi yang digunakan para delegasi kepresidenan KTT G20 di Bali.
Seperti diketahui, selama puncak penyelenggaraan G20, November mendatang, para delegasi akan menggunakan kendaraan listrik murni sebagai kendaraan operasional, sebagai salah satu wujud komitmen Indonesia dalam menyambut era elektrifikasi.
“Sekarang ini kami sedang berproses untuk kepentingan G20, kami sedang men-develop kerja sama dengan INKA, sekitar 30 unit bus rapid transit (BRT),” ujar Budi Setiyadi, Staf Utama Menteri Perhubungan Bidang Transportasi Darat dan Konektivitas, dalam Closing Ceremony PEVS di Jakarta, Sabtu (30/7/2022).
“Berikutnya akan digunakan untuk BTS (Buy The Service), yang ada di angkutan massal perkotaan. Di Surabaya dan Bandung sekitar 53 kendaraan,” kata dia.
Mengenai pengadaan kendaraan listrik sebagai transportasi massal, Budi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan ribuan bus berbasis baterai untuk angkutan di beberapa kota.
Terlebih Kementerian Perhubungan baru saja mendapatkan bantuan dana dengan jumlah cukup besar, sekitar Rp 3,2 triliun untuk membangun bus BTS (Buy The Service), khususnya Kota Bandung dan Medan.
“Dari sekitar 1.000 unit lebih untuk kendaraan bus nanti, sudah kami proyeksikan sebagian di antaranya adalah bus listrik,” ucap Budi.
“Tapi Menteri Perhubungan menyarankan, karena untuk kapasitas besar, bus listriknya yang ukuran sedang. Panjang sekitar 8 meter. Dan ini coba kami eksekusi tahun depan. Saya kira bantuan-bantuan ini akan cepat kami implementasikan untuk angkutan massal perkotaan,” tutur dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/01/182100515/kemenhub-siapkan-30-unit-bus-listrik-buat-ktt-g20-di-bali