JAKARTA, KOMPAS.com - Manager Repsol Honda Alberto Puig mengakui raihan Honda musim ini sangat buruk. Para pebalap Honda tercecer di belakang baik saat lomba maupun di klasemen.
Puig mengatakan pihaknya tadinya sangat optimis di awal musim dengan pengembangan motor baru. Namun, hasilnya justru berbeda 180 derajat setelah GP Indonesia, di Sirkuit Mandalika, Lombok.
Seperti diketahui Marc Marquez mengalami insiden saat pemanasan di Sirkuit Mandalika. Alhasil dia tidak ikut balap dan dilarikan ke rumah sakit. Nasib Honda mulai berbeda sejak saat itu.
"Pada awal kejuaraan kami yakin kami akan kompetitif. Tapi itu sebuah kesalahan,” ujarnya kepada Marca dikutip dari Tuttomotoriweb.it, Kamis (30/6/2022).
“Dari Indonesia segalanya berubah dari buruk menjadi lebih buruk. Sampai saat ini kami tidak dapat berjuang untuk tempat pertama dan saya pikir itu adalah konsekuensi dari tidak dapat menemukan penampilan yang kami harapkan,” kata dia.
Pada GP Jerman lalu Honda membuat rekor yakni penampilan terburuk selama 40 tahun di mana tidak ada pebalap yang meraih poin. Kondisi serupa terjadi di GP Belanda, tidak ada pebalap yang masuk 10 besar.
Meski secara statistik sangat buruk untuk merek sekaliber Honda, Puig menekankan bahwa pihaknya tahu apa kelemahan motor tahun ini dan berusaha menyelesaikannya.
“Kami mengerti apa kelemahan kami, namun kami tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Jika itu mudah, kami pasti sudah memperbaikinya," kata dia.
"Salah satu permasalahannya ada di frame dan untuk ini kami sudah mencari solusi yang berbeda, tapi kami belum punya jawaban yang konkrit,” kata Puig.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/30/124200115/honda-sebut-performa-pebalap-melorot-usai-gp-indonesia