JAKARTA, KOMPAS.com - Para pebalap Honda baik tim pabrikan Repsol Honda dan tim satelit LCR Honda terpuruk musim ini. Apalagi Marc Marquez mundur untuk fokus penyembuhan pasca operasi.
Bos LCR Honda Lucio Cecchinello mengatakan, masalah utama pebalap Honda musim ini ialah motor Honda RC213V. Arah pengembangannya keliru sejak sebelum musim bergulir atau tes musim dingin.
Buktinya dua pebalap LCR Honda saat ini berada di papan tengah klasemen. Selama sembilan seri Alex Marquez baru mengumpulkan 28 poin, sedangkan Takaaki Nakagami sedikit lebih baik yaitu 38 poin.
"Motor baru ini lebih bertenaga, lebih kencang, dan memiliki cengkeraman lebih di bagian belakang. Dalam hal ini memenuhi tuntutan para pebalap," kata Cecchinello mengutip Tuttomotoriweb.it, Rabu (15/6/2022).
Di atas kertas motor lebih kencang dan grip berlimpah di ban belakang akan memudahkan pebalap meraih hasil yang bagus. Namun, kekurangannya ialah feeling bagian depan motor berkurang.
"Namun, selama pengujian di berbagai sirkuit, kami menemukan motor yang menawarkan lebih sedikit perasaan di depan dan berjalan lebih buruk dari yang sebelumnya," ungkap Cecchinello.
Cecchinello mengatakan, para insinyur HRC ingin membuat motor lebih mudah untuk semua pebalap tak hanya buat Marc Marquez, tapi justru menciptakan motor yang bahkan Marquez sendiri kesulitan.
“Sebagai pebalap yang mengerem sangat keras, dia mendorong pengembangan untuk mendapatkan keuntungan saat memasuki tikungan. Namun, ketika Anda melakukannya justru merusak stabilitas bagian belakang,” ungkapnya.
Kesulitannya buat para teknisi Honda ialah, jika mengembangkan dari basis motor RC213V punya Marquez maka dipastikan pebalap lain tak akan bisa. Karena itu arah pengembangannya diubah namun yang terjadi Marquez sendiri kesulitan di musim 2022.
"Marc memiliki cara mengemudi yang sangat khusus. Dia banyak menggunakan rem belakang untuk memutar motor sambil menggesernya dan memiliki cara unik untuk keluar dari tikungan," kata Cecchinello.
"Tapi pebalap lainnya, seperti Cal Crutchlow, mengeluhkan motor yang terlalu gugup, sulit dijinakkan saat masuk tikungan dan kurang grip saat akselerasi,” katanya.
Hasilnya perubahan radikal yang dilakukan pada mesin, aerodinamika, dan distribusi bobot jadi tidak berhasil. Namun Cecchinello percaya masalah ini akan teratasi hanya tingal menunggu waktu.
“Perubahannya sangat besar dan kami telah melihat pada kesempatan lain bahwa lebih banyak waktu diperlukan untuk beralih ke konsep baru. Kita juga tidak boleh lupa bahwa tingkat persaingannya sangat tinggi," katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/06/16/094200515/bos-tim-lcr-honda-ungkap-masalah-utama-motor-rc213v-musim-ini