Bahkan, ada beberapa pengemudi yang memilih tidak memakai alas kaki atau nyeker. Meskipun dianggap nyaman, banyak yang belum tahu jika kebiasaan ini berbahaya.
Mengendarai kendaraan roda empat tanpa alas kaki akan mempengaruhi faktor keselamatan saat berkendara.
Training Director The Real Driving Centre (RDC) Roslianna Ginting mengatakan, jika tidak menganjurkan pengendara mengendarai mobil tanpa alas kaki.
“Tidak boleh mengendarai mobil tanpa alas kaki. Jika tanpa alas kaki, kaki bisa berkeringat sehingga kaki slip mudah dari pedal. Jadi ini sangat berbahaya,” katanya baru-baru ini pada Kompas.com.
Pada mobil transmisi matik terdiri dari pedal rem dan juga gas. Sementara itu pada mobil transmisi manual terdiri dari tiga pedal yaitu rem, gas dan kopling.
Baik itu mobil matik atau manual, kinerja kaki pada pedal mobil sangatlah berperan penting pada keselamatan berkendara. Kaki haruslah bergerak lincah berpindah dari pedal satu ke pedal yang lainnya.
Apabila mengendarai mobil tanpa pelindung ada alas, kaki akan mudah berkeringat bahkan terluka. Kaki yang berkeringat akan licin sehingga tidak sigap saat berpindah dari pedal satu ke pedal lainnya.
Oleh karena itu, mengemudikan mobil tanpa alas kaki akan berbahaya. Kendati ada beberapa pengemudi yang mengatakan lebih nyaman mengendarai tanpa alas kaki, hal ini sebenarnya keliru.
Roslianna menjelaskan jika kemampuan mengendarai mobil bukanlah dari kaki. Kaki hanyalah perantara dari gaya yang diberikan oleh tulang ekor, bokong dan paha.
“Jangan termakan mitos yang mengatakan bahwa merasakan pergerakan kendaraan dari telapak kaki. Sebenarnya gaya tersebut bukan dari telapak kaki, tapi dari tulang ekor, bokong dan paha,” ujar Roslianna.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/04/12/152100515/bolehkah-nyetir-mobil-tanpa-alas-kaki-