JAKARTA, KOMPAS.com - Semua lini model Hino kini dibekali dengan standar mesin emisi Euro4, mulai truk ringan, truk berat dan bus. Mesin baru ini memiliki beberapa keunggulan.
Mesin common rail Hino sudah dilengkapi Diesel Oxidation Catalyst (DOC) untuk mengurangi emisi gas buang karbon monoksida (CO), dan Hidrokarbon (HC).
Selain itu terdapat Exhaust Gas Recirculation (EGR) untuk menurunkan kadar emisi gas buang NOx, dan Selective Catalytic Reduction (SCR) untuk model tertentu.
Mesin common rail Hino Euro4 juga memiliki Variable Nozzle Turbo (VNT) untuk meningkatkan suplai udara ke ruang bakar, serta ECU generasi terbaru terintegrasi EDU.
Masahiro Aso, Presiden Direktur PT Hino Motors Manufactruing Indonesia (HMMI) mengatakan, beragam teknologi itu membuat gas buang lebih ramah lingkungan dan efisiensi bahan bakar lebih baik.
“Untuk mencapai target emisi gas buang yang ditetapkan, sebaiknya menggunakan bahan bakar solar dengan minimal Cetane Number 51 dan kandungan sulfur maksimal 50ppm," kata Masahiro dalam rilis resmi, Rabu (9/3/2022).
Masahiro mengatakan, HMMI memberikan jaminan kualitas atas kendaraan Hino yang dihasilkan saat ini, karena Hino Indonesia telah berpengalaman dalam memproduksi kendaraan EURO4 untuk pasar ekspor.
https://otomotif.kompas.com/read/2022/03/09/151200115/mesin-hino-sudah-euro-4-maksimal-pakai-solar-kandungan-sulfur-50-ppm