JAKARTA, KOMPAS.com – Musim hujan kembali melanda daerah DKI Jakarta dan sekitarnya. Bagi pemilik mobil, hujan memang bukan menjadi penghalang ketika harus pergi ke luar rumah.
Namun, salah satu komponen yang harus diperhatikan ketika hujan-hujanan naik mobil adalah kondisi wiper. Ketika musim kemarau, wiper memang jarang digunakan, tetapi saat musim hujan, perannya jadi sangat krusial.
Sama seperti komponen kendaraan lain, wiper juga perlu diganti secara rutin. Jadi ketika musim hujan, wiper tetap berfungsi sebagaimana mestinya, menyapu air yang menempel di kaca dengan baik.
Lalu apa saja ciri wiper yang perlu diganti?
Maria Kayla Augusta, Channel Marketing Officer Bosch Automotive Indonesia memberikan beberapa ciri jika wiper sudah harus diganti. Wiper yang terbuat dari karet, tentu akan mengalami getas atau kering, sehingga mengeluarkan suara dan kemampuan menyapu airnya berkurang.
“Kapan mengganti wiper lama dengan yang baru, ada tiga indikator. Pertama jika sapuan wiper tidak menyisakan setetes air, itu artinya kondisi masih bagus,” ucapnya pada acara Bosch Bengkel Talks, Kamis (4/11/2021).
Kedua, jika setelah menyalakan wiper dan di kaca menyisakan garis-garis air atau di bagian tepi tidak tersapu dengan baik, artinya segera rencanakan untuk membeli wiper baru.
“Terakhir, jika masih ada sisa air dan berkabut, artinya harus segera ganti wiper dengan yang baru. Kalau bisa jangan sampai berkendara dengan mobil itu sebelum ganti wiper, karena saat hujan lebat bisa membahayakan,” kata dia.
Untuk wiper, sebaiknya diganti antara enam bulan sampai satu tahun sekali. Jika wiper sudah mengalami beberapa indikator yang disebutkan di atas, lebih baik segera rencanakan untuk mengganti wiper lama dengan yang baru.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/11/04/184100915/masuk-musim-hujan-ini-ciri-wiper-perlu-diganti