JAKARTA, KOMPAS.com – Seperti halnya Mitsubishi Pajero Sport, Triton terbaru juga mengusung mesin berkode 4N15. Namun bagaimana rasanya mesin tersebut dipasangkan pada pikap kabin ganda?
Secara kapasitas, mesin tersebut sama-sama 2.442 cc turbo diesel yang mampu hasilkan tenaga 181 tk dan torsi 430 Nm.
Bicara performanya, Triton tetap memiliki tenaga yang sangat mumpuni saat dipakai onroad maupun offroad.
Tapi perbedaan datang pada jenis transmisi, di mana Triton mengusung sistem perpindahan gigi otomatis 6-percepatan. Bukan 8-percepatan, seperti milik Pajero Sport.
Ubahan ini barangkali berimbas pada catatan konsumsi bahan bakarnya, yang tidak seirit Pajero Sport.
Berdasarkan uji coba kami ketika dibawa berkendara di dalam kota dan melalui medan offroad ringan, MID mobil ini mencatatkan 9,3 km per liter. Sementara ketika konstan melaju di jalan tol yang lengang, bisa mencapai 16 km per liter.
Impresi berkendaranya ketika dibawa melaju di perkotaan pun tidak bisa disamakan dengan SUV semacam Pajero Sport. Dengan panjang mencapai 5 meter lebih, membawa Triton butuh ancang-ancang lebih jauh ketika bermanuver.
Terutama manuver di ruang yang sempit, seperti masuk ke dalam gang atau parkir di tempat yang terbatas.
Sementara itu, meski tergolong sebagai mobil pekerja, harus diakui Triton cukup nyaman dipakai harian. Bantingan suspensi yang tergolong empuk untuk ukuran double cabin, serta fitur-fitur yang lengkap, bisa memberikan hiburan selama berkendara.
Bahkan dengan panjang lebih dari 5 meter, radius putarnya masih dalam taraf normal, yakni di angka 5,9 meter. Tentunya kelebihan ini makin memudahkan untuk putar balik di perkotaan.
Lantas, bagaimana performanya ketika dipakai offroad? Mobil ini bisa dibilang ramah dipakai siapa saja.
Bahkan bagi seorang pemula dalam hal offroad, Triton bisa membantu melewati obstacle menjadi lebih mudah.
Fitur penunjang offroad juga terbilang mumpuni, kini Triton dilengkapi super selector 4WD. Sebuah kenop putar yang berfungsi untuk berpindah dari gerak 2 roda ke 4 roda sangat memudahkan penggunanya.
Ada 4 pilihan yang bisa dipakai pengemudi, mulai dari 2H, 4H, 4HLc dan 4LLc. 2H untuk penggerak roda belakang yang bisa digunakan saat kondisi normal sehari-hari.
Mode 4H mengatur penggerak 4 roda dengan mekanisme full-time, jadi prinsipnya mirip dengan AWD dan bisa digunakan di jalan normal atau medan agak berat dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Kalau 4HLc mengatur penggerak 4 roda namun sifatnya part-time, sehingga tidak bisa digunakan untuk kecepatan tinggi, ada pilihan mode Snow, Mud/Sand dan Gravel.
Sedangkan yang terakhir 4LLc, mode ini mengatur penggerak 4 roda namun transmisi diset ke gigi rendah (low gear) untuk memaksimalkan tenaga dan torsi mesin saat melewati jalan dengan medan yang cukup berat.
Pada mode ini, perpindahannya harus berhenti total dan posisi tuas transmisi harus ke N, mirip dengan 4HLc ada mode yang bisa dipilih, Snow, Mud/Sand, Gravel dan Rock.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/10/03/173100515/sensasi-performa-mitsubishi-triton-di-jalan-raya-dan-medan-offroad