Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sensasi Kabin All New Honda BR-V, Masih Ada Tanggungnya ?

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Honda Prospect Motor (HPM), akhirnya meluncur generasi baru BR-V yang bermain di segmen low sport utility vehicle (LSUV) 7 penumpang, Selasa (21/9/2021).

Mobil yang dikembangkan dari konsep N7X tersebut, digadang-gadang lahir dari riset panjang berdasarkan kebutuhan serta kebiasan berkendara konsumen di Indonesia.

Karena itu, dipastikan tak hanya tampilan saja yang jadi nilai jualnya, tapi juga kenyamanan di dalam kabin. Berdasarkan impresi awal, All New Honda BR-V menawarkan konsep baru dari ruang kokpit yang memanjakan pengendara dan penumpang baris pertama.

Apalagi joknya kini dirancang ala semi bucket dengan busa yang nyaman dan dibungkus sintetis berwarna gelap, mulai dari pertama hingga ketiga.

Sajian ruang lapang baik dari kepala dan kaki tak dihadirkan tanpa cela. Jok pun sudah dilengkapi sandaran lengan dari konsul tengah yang dibuat lebih tinggi.

Tapi jangan berharap lebih Honda sudah menyematkan pengaturan jok elektrik, karena semuanya masih dilakukan secara manual.

Kesan ergonomis disajikan dengan penataan ragam tombol fungsi yang mudah untuk dijangkau. Hadirnya pengaturan audio, ponsel, sampai akses Honda Sensing pada lingkar kemudi, juga memberikan kemudahan bagi pengendara untuk mengatur dengan ibu jari.

Balutan kulit yang membungkus lingkar kemudi dengan kelir senada dasbor, memberikan efek elegan. Sementara layout audio dan AC yang semuanya sudah mengusung tema digital, ampuh memberikan kesan mewah.

Sayangnya, meski jok cukup nyaman dan visibilitas depan yang dihadirkan pilar A terbilang sangat lapang, rupanya Honda tak langsung melengkapi BR-V dengan sistem telescopic steering.

Jelas hal ini terkesan tanggung, padahal masing-masing konsumen memiliki karakter tubuh yang berbeda-beda. Harusnya, agar bisa mengakomodasi kenyamanan pengendara, Honda sudah menyematkan fitur tarik-mundur kemudi, tak hanya turun-naik seperti model sebelumnya.

Masuk ke baris kedua, lagi-lagi kelapangannya tak perlu diragukan. Meski masih menggunakan blower AC, namun tak membuasa suasana atap terasa sesak.

Ruang kaki penumpang juga masih lega. Bahkan bila membutuhkan kenyamanan ekstra, tinggal mundurkan sedikit jok baris kedua agar posisi duduk makin  "pewe".

Tapi perlu diingat, bila terlalu mundur, konsekuensinya kelapangan baris ketiga akan tereduksi, apalagi sandaran badan direbahkan. Hal tersebut mengurangi kenyamanan, terutama bagi penumpang dewasa dengan tinggi badan di atas 175 cm.

Ketika redaksi dengan tinggi badan 177 cm duduk di baris ketiga, memang pada gambaran umumnya masih dalam kategori cukup, dengan catatan jok baris kedua normal, tanpa dimundurkan dan sendaran tetep tegak.

Ruang kepala masih ada jeda, sementara legroom terutama bagian dengkul, kira-kira tersisa 4 cm. Namun akan beda ceritanya ketika berada di baris ketiga dan melakukan perjalanan jauh, minimal meski muat untuk orang dewasa, tapi dari sisi kenyamanan patut dipertanyakan.

Lain soal lagi bila jok baris ketiga direbahkan (dive down), ruang kargo terlihat sangat lapang dibanding model sebelumnya.

Perlu jadi catatan, kelapangan yang di tawarkan generasi kedua BR-V ini, tak lepas dari penggunaan platform baru yang berimbas pada melarnya dimensi keseluruhan dibanding BR-V lawas.

https://otomotif.kompas.com/read/2021/09/24/102100215/sensasi-kabin-all-new-honda-br-v-masih-ada-tanggungnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke