JAKARTA, KOMPAS.com - Penggantian oli mesin pada mobil sebaiknya dilakukan rutin sesuai dengan jarak tempuh kendaraan atau masa pemakaian. Penggantian oli mesin bertujuan untuk menjaga setiap komponen yang ada di dalam mesin tetap terjaga, dan bisa bekerja secara optimal.
Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso Suparman mengatakan, oli memiliki masa pakai yang bukan hanya tergantung pada jarak tempuh kendaraan saja, tetapi juga pada waktu pemakaian.
“Meski kendaraan jarang digunakan dan angka kilometer belum menunjukan ketentuan untuk mengganti, tapi bila waktunya sudah harus ganti ya tetap diganti,” ujarnya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Suparman menambahkan, meski mobil jarang dikendarai tapi masa waktu pemakaian komponen sudah habis, harus segera dilakukan pergantian.
“Dari segi ketentuan, penggantian pelumas mesin sebenarnya sudah memiliki aturan. Bila mengambil batasan dari jarak tempuh sebaiknya dilakukan setiap 10.000 km, sementara untuk kisaran waktu paling telat dilakukan setiap enam bulan sekali,” katanya.
Sementara itu, Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha mengatakan, oli mesin akan rusak bila mobil benar-benar tak digunakan atau bahkan dipanaskan dalam jangka waktu yang lama.
Hal tersebut juga sudah dibuktikan melalui riset yang dilakukannya beberapa waktu lalu.
"Kami pernah studi, mobil yang baru diservis diganti oli baru dan kami diamkan hingga dua sampai empat bulan,” kata Riecky.
Hasilnya, Riecky melanjutkan, pelumas tersebut ternyata sudah berubah hitam pekat. Artinya ada proses yang membuat oli baru sekalipun tak lagi bagus meski mobil didiamkan saja.
Jika terlambat melakukan penggantian oli, maka akan timbul beberapa dampak yang merugikan bagi pemilik mobil. Berikut beberapa dampak jika terlambat melakukan ganti oli mobil.
1. Akan timbul kerak pada mesin
Sebenarnya pengikisan logam pada mesin merupakan hal yang tidak dapat dihindari karena akan terjadi gesekan mekanis terus menerus pada mesin. Pengikisan ini akan membuat oli mesin lama kelamaan kotor dan berdebu. Jika tidak rutin melakukan penggantian, bisa jadi kotoran akan menumpuk dan membuat kerja mesin tidak optimal.
2. Menimbulkan Overheating
Oli yang terlalu kotor akan menyebabkan kinerjanya menjadi tidak maksimal lagi. Akibat yang ditimbulkan yakni mesin akan mengalami overheating. Ketika overheating terjadi, coolant water tidak mampu lagi mendinginkan engine-block sehingga akan terjadi penurunan performa kerja mesin dan bahkan mengakibatkan kerusakan pada bagian-bagian mesin yang lain.
3. Bahan bakar menjadi semakin boros
Oli yang sudah lama tidak diganti akan membuat mesin lebih panas, gesekan antara komponen mesin menjadi kasar dan tarikan mesin pun menjadi lebih berat. Akibatnya penggunaan bahan bakar menjadi lebih banyak.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/08/27/120200915/sering-telat-ganti-oli-mesin-mobil-bisa-berdampak-buruk