JAKARTA, KOMPAS.com - Aki merupakan komponen pada kendaraan bermotor yang berfungsi untuk menyimpan tenaga listrik dalam bentuk energi kimia. Umumnya aki terbagi jadi dua jenis, yaitu kering dan basah.
Aki basah membutuhkan cairan elektrolit berupa asam sulfat untuk menyimpan energi listrik.
Air aki mengandung timah antimoni yang bisa habis karena memiliki potensi untuk menguap. Penguapan dapat terjadi karena aki digunakan secara terus-menerus.
Jika aki basah dibiarkan mengalami kekurangan cairan, lama-lama kondisinya akan rusak dan memperpendek usia pakai.
Oleh sebab itu perlu melakukan pengecekan rutin pada aki basah. Jika cairan dalam aki basah sudah berkurang, maka perlu ditambah agar kinerja aki tetap optimal.
Namun apabila dalam kondisi darurat, apakah aman untuk mengisi aki basah dengan air mineral?
Dilansir dari beberapa sumber, air mineral justru berpotensi merusak aki. Sebab air mineral memiliki reaksi kimia yang berbeda dengan air aki.
Didi Ahadi selaku Dealer Technical Support Dept. Head PT TAM pun tidak menyarankan pengisian aki dengan air mineral.
"Yang direkomendasikan air aki yg tutup biru (air suling). Pengisian dengan air mineral memungkinkan kandungan mineral pada air tersebut bisa menurunkan kapasitas aki. Bisa merusak kualitas aki," kata Didi kepada Kompas.com, Senin (3/5/2021).
Memaksakan mengisi cairan selain air aki ke dalam aki basah dapat mengurangi usia pakai aki tersebut. Maka dari itu, jangan pernah sesekali mencoba mengisi aki dengan air mineral.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/03/115200415/aki-basah-pada-mobil-jangan-pernah-diisi-air-mineral-ini-alasannya