JAKARTA, KOMPAS.com – Truk merupakan salah satu media untuk mengantarkan barang dari suatu tempat ke lokasi lain. Biasanya, truk pengangkut barang ini melewati jalan yang jauh dan kerap menggunakan jalan tol.
Namun sayangnya, kejadian seperti begal atau aksi derek liar sering dialami oleh para pengemudi truk di jalan tol.
Tentu saja dengan kejadian seperti ini, baik pengemudi maupun perusahaannya mengalami kerugian materi dan waktu pengiriman yang molor.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Jawa Tengah dan DIY Bambang Widjanarko mengatakan, pihaknya bersama KNKT, Kementerian PUPR, Jasa Marga, Korlantas Polri dan Kemenhub pernah bertemu dengan pengelola Tol Cipali di tahun 2020.
“Saat itu KNKT mengusulkan adanya rest area yang lebih manusiawi, nyaman dan aman bagi para pengemudi truk,” ucap Bambang kepada Kompas.com, Kamis (15/4/2021).
Bambang mengatakan, rest area sebaiknya jangan diisi dengan waralaba internasional saja. Namun sediakan juga berbagai makanan lokal untuk para pengemudi truk.
“Selain itu sediakan juga musala dan aula untuk tidur-tiduran yang nyaman, tidak banyak nyamuk dan dijaga security saat mereka sedang tidur. Seringnya kan mereka ditodong saat sedang tidur atau diambil kunci kontaknya,” kata Bambang.
Selain itu, Aptrindo Jateng dan DIY juga berharap, jika ada truk yang mengalami musibah atau kerusakan di jalan tol, sebaiknya ada derek gratis yang mengantar truk sampai ke bengkel terdekat.
“Kemudian untuk mengurangi ruang gerak begal, kami berharap intensitas patroli di jalan tol ditambah,” ucapnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/04/15/164100615/harapan-pengusaha-truk-kepada-pengelola-jalan-tol