Antisipasi jika Berpapasan dengan Kendaraan yang Pakai Strobo

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan rotator, sirine, dan juga lampu strobo banyak ditemui di jalan raya. Tidak sedikit yang menyalahgunakan asesori ini untuk mendapatkan prioritas menggunakan jalan raya, apalagi dalam keadaan macet.

Pasalnya penggunaan rotator, sirine, dan lampu strobo hanya boleh digunakan oleh kendaraan institusi negara dan kendaraan prioritas tertentu.

Seperti yang diatur dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) nomor 22 tahun 2009, tepatnya pada pasal 134.

Kendaraan yang boleh memakai asesori ini antara lain, pemadam kebakaran, ambulance, kendaraan untuk memberikan pertolongan kecelakaan,  dan kendaraan pimpinan lembaga Negara Republik Indonesia.

Selanjutnya kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara, iring-iringan pengantar jenazah, serta konvoi dan atau kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan Kepolisian Republik Indonesia.

Lantas, bagaimana sikap kita jika bertemu dengan pengendara yang menggunakan lampu strobo dan terlihat ugal ugalan?

Training Director The Real Driving Centre Marcell Kurniawan mengatakan, jika berpapasan dengan pengguna lampu strobo di jalan, sebaiknya dihindari untuk tindakan pencegahan.

Apalagi kalau pengemudinya ugal-ugalan, sebab belum tahu juga apakah itu benar kendaran yang mendapat priorotas atau bukan.

"Kalau berpapasan, sebaiknya kita mencoba untuk menghindari menatap lampu strobonya. Karena kalau kita melihat secara langsung bisa jadi membuat mata kita silau dan mengakibatkan kehilangan konsentrasi saat mengemudi," ucap Marcell kepada kompas.com, Jumat (26/03/2021).

Marcell juga mengatakan, jika kita melihat kendaraan yang menggunakan lampu strobo dari belakang, sebaiknya dihindari dan lebih baik mengalah serta memberi jalan. Karena kita sendiri tidak tahu apakah itu merupakan kendaraan prioritas atau bukan.