JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat kinerja ekspor mobil buatan dalam negeri selama tahun 2020 mengalami perlambatan sebagai dampak dari pandemi virus corona alias Covid-19 dan resesi ekonomi.
Berdasarkan data asosiasi, total pengkapalan mobil produksi Indonesia atau completely built up (CBU) pada Januari-Desember 2020 mencapai 232.175 unit, turun 30,1 persen dibanding pencapaian tahun lalu yaitu 332.004 unit.
Sementara untuk ekspor mobil secara terurai alias completely knocked down (CKD) di periode sama hanya berhasil berhenti di angka 53.032 unit, anjlok hingga 60 persen secara tahunan atau 133.078 unit.
Adapun ekspor komponen otomotif turun 22,9 persen dibandingkan torehan Januari-Desember 2019 yakni dari 79.300.676 set menjadi 61.177.323 set.
"Kinerja ekspor mobil secara utuh tahun lalu mencapai 232.000 unit atau turun 30 persen secara tahunan. Ini sejalan dengan kondisi yang begitu menantang, tapi terlihat mulai bergerak pulih," ujar Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto, Selasa (19/1/2021).
Kendati demikian, realisasi impor kendaraan bermotor secara tahunan di Indonesia membaik dengan adanya tren penurunan sampai 53,5 persen, yakni dari 73.879 unit menjadi 34.353 unit.
Secara rinci, ekspor produk otomotif jenis kendaraan roda empat atau lebih secara utuh memang terbilang cukup stabil di penghujung tahun. Tapi memang gejolak yang terjadi pada kuartal II/2020 terlalu dalam.
Lihat saja, dari total ekspor sebesar 78.576 unit di kuartal pertama jadi hanya tersisa 26.653 unit di tiga bulan setelahnya atau April-Juni 2020. Kala itu, Pemerintah Pusat sedang melakukan pembatasan ketat untuk meredam penyebaran virus corona di Indonesia.
Usai berbagai wilayah memberikan keringanan aktivitas supaya roda perekonomian nasional tetap berputar di tengah ancaman pandemi, kinerja ekspor kembali terangsang dengan rata-rata capaian bulanan di 20.000 unit.
Sedangkan untuk kontributor terbesar ekspor mobil buatan Indonesia masih dipegang oleh Daihatsu dengan capaian 91.472 unit atau 39,4 persen dari total ekspor CBU sepanjang 2020.
Lalu, diikuti oleh Toyota (53.728 unit), Mitsubishi Motors (40.589 unit), Suzuki (37.400 unit), serta Honda (5.970 unit) pada posisi lima besar. Berikut rinciannya:
Ekspor CBU periode Januari-Desember 2020:
1. Daihatsu (ADM) 91.472 unit
2. Toyota (TMMIN) 53.728 unit
3. Mitsubishi Motors (MMKI) 40.589 unit
4. Suzuki (SIM) 37.400 unit
5. Honda (HPM) 5.970 unit
6. Hino 865 unit
7. DFSK 790 unit
8. Hyundai (PC) 750 unit
9. Wuling Motors 611 unit
Ekspor CKD periode Januari-Desember 2020:
1. Toyota 40.890 unit set
2. Suzuki 7.788 unit set
3. Mitsubishi Motors 4.050 unit set
4. DFSK 304 unit set
Ekspor Komponen periode Januari-Desember 2020:
1. Toyota 57.045.439 pis
2. Honda 3.301.687 pis
3. Hino 733.673 pis
4. Suzuki 96.524 pis
https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/20/160100715/ekspor-mobil-buatan-indonesia-anjlok-30-persen-di-2020