Masih Mahal, Kijang Buaya Dijual Seharga Rp 60 Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota kijang memiliki sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977, Toyota Kijang meluncurkan generasi pertamanya yakni KF10 atau yang sering disebut dengan Kijang Buaya.

Toyota Kijang sudah bertransformasi dari kendaraan niaga menjadi kendaraan MPV. Selama lebih dari empat dekade, setidaknya produk ini sudah memiliki 6 generasi yang berbeda.

Terakhir, generasi keenam yang kita kenal dengan Toyota Kijang Innova Reborn masih diproduksi hingga saat ini.

Memiliki sejarah yang panjang, tentu beberapa orang memiliki kenangan manis bersama Toyota Kijang. Bahkan ada yang berani membeli mobil lawasnya dengan harga mahal haya untuk sekedar bernostalgia.

Seperti Toyota Kijang generasi pertama atau Kijang buaya, sampai saat ini mobil tersebut masih diburu oleh pecinta otomotif.

Salah satu penjual mobil bekas Jakarta Timur Muadz Fathoni mengatakan, Toyota Kijang Buaya masih dibanderol dengan harga yang cukup mahal, yakni Rp 60 juta.

“Kemarin sempat datang Toyota Kijang KF10 tahun 1980, kondisinya masih bagus dan orisinil semua. Hanya kita ganti kaki-kaki saja. Kita lepas dengan harga Rp 60 juta,” ujar Muadz Fathoni saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/1/2021).

Hal serupa juga diungkap oleh Andry Kurniawan pemilik A2 Motor. Ia mengaku mobil tersebut masih banyak peminatnya. Hanya dalam waktu tiga minggu, mobil Toyota Kijang Buaya tahun 1981 yang ada di showroom-nya sudah laku dijual.

“Mobil itu sebetulnya sambil saya pakai, karena sayang jualnya. Banyak yang masih minat. Terakhir saya lepas dengan harga Rp 42 juta dengan kondisi masih orisinil, kecuali untuk catnya,” kata Andry saat dihubungi Kompas.com.

Menurut Muadz dan Andry, meski terhitung mobil lawas, Kijang buaya memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian masyarakat. Biasanya mereka yang membeli memang karena hobi atau sebagai kolektor item.

“Karena kalau memang tujuannya buat usaha, dengan dana Rp 42 juta mereka sudah bisa dapat Daihatsu Gran Max pikap tahun 2008,” kata Andry.