JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih menargetkan hingga akhir tahun ini tercipta 550 tempat uji emisi di kawasan Ibu Kota, baik berupa bengkel maupun kios.
Berdasarkan catatannya, saat ini sudah ada 268 tempat uji emisi di Jakarta. Namun, jumlah tersebut belum ideal untuk memenuhi layanan untuk seluruh kendaraan bermotor yang mencapai sekitar 14 juta unit.
"Target kita sesuai dengan jumlah kendaraan bermotor yang ada di DKI Jakarta. Untuk mobil, kita punya 4,1 juta sehingga perlu 550 bengkel uji emisi," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (8/11/2020).
Sementara untuk sepeda motor, lanjut Andono, mencapai 14 jutaan unit. Maka, untuk menampung seluruhnya diperlukan sekitar 1.400 tempat uji emisi.
Guna mendukung langit Ibu Kota kembali biru dengan pengurangan gas emisi yang dihasilkan kendaraan, pihak LHK juga telah memberikan pelatihan dan pembinaan terhadap 300 teknisi bengkel penyelenggara uji emisi (BPUE) selama Oktober 2020 lalu.
"Jadi tidak hanya bengkel atau kios, kita siapkan juga tenaganya," tambah Andono.
"Pelatihan bertujuan untuk menambah jumlah teknisi yang mampu melakukan uji emisi. Mereka nanti bakal bertugas di bengkel, kios, maupun kendaraan layanan uji emisi," kata dia lagi.
Ia menambahkan, selain sertifikat para teknisi mendapat akune-uji emisi setelah selesai pelatihan. Dan secara otomatis bengkel tempat mereka bekerja terdaftar dan menerapkan dalam sistem e-uji emisi.
"Sebanyak 242 bengkel sudah terdaftar di sistem, 26 lainnya sedang dibuat akunnya," tutur Andono.
Di samping itu, kini pihak LHK tengah menggelar uji emisi gratis di Kantor Dinas LH DKI, Jalan Mandala V, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur setiap hari Selata dan Kamis pukul 10.00-14.00 WIB.
Tidak ada batasan yang datang, tapi program tersebut hanya berlangsung hingga akhir tahun.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/09/082200215/target-550-tempat-uji-emisi-di-jakarta-tercipta-pada-2020