JAKARTA, KOMPAS.com - Motor lawas yang pamornya sedang naik biasanya menjadi bahan konsumen otomotif untuk direstorasi, salah satu contohnya adalah Yamaha RX-King.
Beberapa tahun lalu, banyak yang memodifikasi Yamaha RX-King dengan berbagai gaya. Ada yang menggunakan botol larutan sebagai tempat oli samping, hingga memasang knalpot kolong dan tren lainnya.
Namun belakangan ini, tren mulai bergeser. Dengan tingginya harga RX-King yang kondisnya standar atau orisinal, banyak yang mulai membuat RX-King kembali ke kondisi seperti baru lagi.
Ahmad Arif atau yang dikenal dengan Arif King Priok yang merupakan pedagang jual beli motor lawas di Jakarta Utara mengatakan, kisaran biaya untuk restorasi bisa bervariasi. Tergantung dari suku cadang yang ingin digunakan.
“Kalau untuk restorasi harganya bervariasi, tergantung apa saja yang mau diperbaharui. Tapi kalo kasusnya dari 0, diperbaharui semua mulai dari rangka dan part-partnya mau di restorasi orisinal, itu pasti Rp 100 juta lebih. Enggak mungkin di bawah Rp 100 juta,” ujar Arif saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/9/2020).
Arif melanjutkan, bahkan untuk restorasi motor tua seperti RX-King Cobra 1983 membutuhkan biaya sekitar Rp 150 jutaan.
“Semakin tua semakin mahal, karena part-nya susah dicari. Apalagi jika konsumennya detail, misal kode part-nya harus sama dengan yang orisinal itu bisa sampai Rp 200 jutaan,” katanya.
Meskipun motor 2 sport 2-tak ini sudah disuntik mati alias tidak diproduksi maupun dipasarkan lagi, namun PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) terus memproduksi suku cadangnya.
Bahkan, setelah 11 tahun didiskontinu, komponen RX-King masih tersedia di pasaran.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/30/154100315/mau-restorasi-yamaha-rx-king-siapkan-dana-minimal-rp-100-juta