Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suzuki Karimun Kotak, Pelopor City Car yang Harganya Masih Berkibar

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada kisaran tahun 2000-an mobil untuk segmen perkotaan atau city car tidaklah banyak seperti hatchback, sedan atau juga mobil multifungsi (MPV).

Hingga pada 9 September 1999 Suzuki meluncurkan mobil pelopor city car pertama bernama Karimun. Sejatinya, Karimun merupakan kei car Suzuki untuk pasar domestik Jepang alias Japan Domestic Market (JDM).

Namun, kemudian mobil berukuran mungil dibekali mesin 1.000 cc ini masuk ke Indonesia. Wujudnya juga tergolong tidak biasa kala itu yakni boxy, sehingga mendapat sebutan Karimun Kotak.

Di awal kemunculannya, Karimun mendapatkan sambutan relatif baik di pasar domestik Indonesia. Mobil yang dipasarkan dengan harga di bawah Rp 100 juta ini begitu banyak peminatnya.

Salah satu alasannya, karena tidak banyak pabrikan kendaraan roda empat yang bermain di segmen mobil kota pada saat itu. Kemudian, Karimun yang mengisi segmen sekaligus menjadi pelopor kemunculan city car.

Karimun Kotak mengusung mesin yang sama dengan Jimny, Corsa dan juga Carry yaitu F10A 1.000 cc 4-silinder 8 katup SOHC, dengan lima percepatan dan masih menggunakan karburator.

Common parts ini yang membuat keberadaan suku cadang cukup melimpah dan harganya juga masih sangat terjangkau, hingga saat ini.

Keberadaan sparepart yang masih terjaga inilah yang menjadi salah satu penyebab Karimun Kotak masih tetap dicari sampai saat ini.

Banyaknya peminat mobil pelopor city car membuat harga di pasaran juga tetap stabil bahkan bisa dikatakan cukup tinggi untuk kendaraan yang sudah berumur 20 tahun.

Di pasaran mobil bekas harga Karimun Kotak mulai dari Rp 44 jutaan hingga ada yang dijual di atas Rp 77 juta.

Harga yang tinggi tersebut biasanya juga menyesuaikan dengan kondisi unitnya serta keaslian komponen maupun setiap bagiannya.

Semakin banyak bagian yang orisinal harganya juga akan semakin tinggi. Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, populasi Karimun Kotak masih cukup banyak dan masih tetap diminati sampai sekarang.

“Di Jakarta atau daerah masih banyak banget Karimun Kotak, permintaannya juga masih stabil sampai sekarang,” katanya kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Menurutnya, salah satu penyebab tingginya peminat mobil yang sudah berusia 20 tahun ini salah satunya karena biaya perawatan yang murah serta ketersediaan onderdilnya yang melimpah.

“Mobil ini punya biaya perawatan yang rendah, suku cadang juga masih berlimpah dan murah, selain itu mobil-mobil yang retro gini mulai ramai lagi,” ujar Herjanto.

Mobil yang diproduksi mulai tahun 1999 hingga 2006 ini memiliki beberapa varian. Mulai dari tipe yang paling rendah yakni DX hingga yang paling tinggi yaitu GX.

Harold Donnel, Head of Brand Development and Marketing Research 4W PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat harga bekas Karimun Kotak tetap stabil.

Salah satunya adalah karena desain yang masih bisa diterima oleh konsumen saat ini. Dengan bahasa model khas mobil tahun 1990-an, Karimun Kotak tetapi belum ketinggalan zaman.

“Secara preferensi produk, mobil tersebut belum lekang oleh waktu untuk saat ini,” ujar Harold.

Selain itu, Harold menambahkan, supply dan demand Karimun Kotak juga masih terjaga seperti saat masih dijual. Hal ini membuat harga bekasnya tetap stabil di pasaran.

“Waktu diluncurkan dulu jualannya cukup banyak, produk kami paling laris dan stabil. Sampai sekarang peminatnya justru bertambah, tapi stok di pasaran segitu-segitu saja, makanya harganya tidak jatuh,” tutur Harold.

Ketua Umum Karimun Club Indonesia Pujiono Wahyuhadi mengatakan, saat pertama kali muncul bentuk mobil ini bisa dikatakan unik. Hal ini karena tidak biasa seperti mobil yang banyak dipasarkan pada masa itu.

Selain itu, yang lebih menarik lagi adalah saat dijual pertama kalinya harganya juga tidak lebih dari Rp 100 juta.

“Dulu pertama kali dijual tahun 1999, modelnya unik dan harganya enggak sampai Rp 100 juta, makanya banyak orang tertarik buat kendaraan pertama atau buat dipakai istri,” kata Pujiono.

Bagi Anda yang berminat membeli Karimun Kotak tentunya ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar tidak salah membelinya.

Mengingat, usia mobil ini juga tidak lagi muda yakni lebih dari 20 tahun tentunya kondisi komponen juga tidak seperti saat pertama dijual.

“Bagian yang wajib diperhatikan itu kondisi bodi dan sasis, apakah sudah karat atau harus banyak perbaikan. Karena bagian bodi agak mahal spare part-nya,” katanya.

Tetapi, selain itu Pujiono mengatakan, seperti urusan mesin tidaklah menjadi masalah. Untuk sektor ini masih banyak komponennya karena sama dengan mesin Corsa, Jimny atau pun Carry.

“Mesinnya sama-sama pakai F10A, jadi populasinya banyak,” ucap Pujiono.

Berikut kisaran harga Karimun Kotak

1999 Rp 45 jutaan – Rp 53 jutaan

2000 Rp 48 jutaan – Rp 55 jutaan

2001 Rp 50 jutaan – Rp 58 jutaan

2002 Rp 53 jutaan – Rp 60 jutaan

2003 Rp 55 jutaan – Rp 63 jutaan

2004 Rp 58 jutaan – Rp 65 jutaan

2005 Rp 60 jutaan – Rp 70 jutaan

2006 Rp 65 jutaan – Rp 75 jutaan

https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/29/091200015/suzuki-karimun-kotak-pelopor-city-car-yang-harganya-masih-berkibar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke