JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita optimis bahwa kinerja industri otomotif nasional mampu berkembang secara positif pada semester II/2020.
Keyakinan tersebut seiring dengan pertumbuhan produksi dan distribusi (penjualan) yang terjadi dalam tiga bulan terakhir, yaitu Juni-Agustus 2020, meski secara kumulatif masih di bawah angka normal atau tahun sebelumnya.
"Kami optimis kinerja sektor otomotif berkembang positif di semester II. Kalau periode sebelumnya terjadi perlambatan karena dampak pandemi Covid-19," katanya dalam keterangan resmi.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), lanjut Agus, penjualan mobil secara ritel pada Agustus telah mencapai 37.665 unit, naik 5,18 persen dari bulan sebelumnya.
Sementara di sisi penjualan wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler mampu mencapai angka 37.277 unit, naik 47 persen dari realisasi di Juli 2020.
Adapun penjualan sepeda motor di periode yang sama tumbuh sekitar 11 persen atau 37 ribuan unit. "Artinya, sudah ada rebound pemulihan, pasar kembali spending uangnya untuk beli mobil dan motor," ujar dia.
Menurut Agus, Covid-19 telah menyebabkan ketidakstabilan pada ekonomi Indonesia baik dari sisi permintaan maupun penjualan, yang juga berdampak pada beberapa sektor manufaktur termasuk otomotif.
"Sebagaimana kita ketahui industri otomotif menghadapi tekanan permintaan yang sangat besar, padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional," ujar Agus.
Lebih lanjut, industri otomotif sendiri telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, baik itu dari capaian nilai investasi maupun ekspornya.
“Industri otomotif telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat besar, lebih dari 1 juta orang, dan merupakan salah satu sektor prioritas dalam agenda nasional pada peta jalan Making Indonesia 4.0,” kata dia.
Selain itu, peluang pengembangan industri otomotif di tanah air juga besar karena rasio kepemilikan kendaraan bermotor, Indonesia masih lebih rendah, yakni sekitar 87 unit per 1.000 orang dibandingkan Malaysia yang telah mencapai 450 unit per 1.000 orang, dan di Thailand sudah mencapai 220 unit per 1.000 orang.
Di samping itu, Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia. Pada 2019, lebih dari 1 juta kendaraan dijual di dalam negeri, dan 300.000 telah diekspor ke seluruh dunia.
"Tentu ini merupakan peluang yang harus kita kejar dan harus kita tangkap, agar kita bisa menumbuhkembangkan industri otomotif yang ada di Indonesia," kata Agus lagi.
"Untuk itu pemerintah mendorong agar pabrikan otomotif memanfaatkan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain, seperti negara-negara di Afrika dan Australia dalam mengembangkan pasar," terangnya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/20/165445015/menperin-optimis-industri-otomotif-bisa-melesat-di-semester-ii