JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) memprediksi penjualan biodiesel 30 persen alias B30 tahun ini mengalami penurunan sekitar 12 persen dibanding 2019 yang mencapai 27,1 juta kilo liter.
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas'ud Khamid menjelaskan, prediksi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 di mana berbagai aktivitas bisnis dan industri sempat dihentikan sementara.
"Proyeksi penjualan B30 di 2020 turun 12 persen karena pandemi," katanya belum lama ini.
Mas'ud menyebutkan, perkiraan penjualan B30 tahun ini terdiri dari penjualan retail perseroan sebesar 12,9 juta kl dan industri 11,3 juta kl. Bila disandingkan dengan data tahun sebelumnya, realisasi distribusi B30 di sektor retail mencapai 15,1 juta kl dan industri 12 juta kl.
Sementara jika ditambah dengan perusahaan selain Pertamina, diperkirakan total penjualan B30 secara nasional selama 2020 mencapai 28,2 juta kl, anjlok dari tahun sebelumnya yakni 32,1 juta kl.
Di sisi lain, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman juga memprediksi penyerapan unsur nabati untuk produksi B30 tahun ini belum bisa mencapai target.
Berdasarkan proyeksi awal, serapan fatty acid methyl ester (FAME) hingga akhir 2020 mencapai 9,59 juta kl. Sementara pada Januari-Agustus 2020 volume yang sudah disalurkan baru 4,90 juta kl.
"Targetnya 9,59 KL, tapi proyeksi kita itu kemungkinan antara 8,25 juta sampai akhir tahun karena ada penurunan demand akibat pandemi," ujarnya.
Sementara itu, untuk proyeksi tahun depan Eddy menyebutkan tidak ada kenaikan, atau masih berpatok pada kisaran 9,5 KL untuk B30.
"Tahun depan ya masih jadi kita perhitungkan ya 9,5 juta itu kira-kira seperti itu ya. Jadi tidak ada kenaikan," kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/11/082200915/imbas-pandemi-implementasi-b30-sulit-capai-target