JAKARTA, KOMPAS.com – Segmen hatchback di Indonesia sempat menjadi salah satu yang dicari konsumen. Namun belakangan mengalami penurunan, terutama sejak tren SUV mulai ramai.
Kondisi pandemi turut menyebabkan penurunan penjualan hatchback secara signifikan. Meski begitu, Honda mengklaim pihaknya masih menempati urutan teratas dalan penjualan mobil ini.
“Posisi kita saat ini masih nomor satu di hatchback, 50 persen lebih kontribusinya dan itu masih kita pertahankan,” ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, dalam konferensi virtual (4/9/2020).
Demi meningkatkan penetrasi hatchback, sejumlah pabrikan harus melakukan improvisasi agar tetap menjadi pilihan konsumen.
Toyota sudah menyiapkan Yaris facelift yang akan meluncur beberapa hari lagi. Mobil ini akan kabarnya mendapat penyegaran seperti model yang sudah lebih dulu meluncur di Thailand.
Sementara Honda dikabarkan akan menyegarkan Jazz lewat tambahan fitur dan penggunaan mesin baru.
Dilansir dari Autocar India, Jazz di sana sudah menggunakan sunroof, fitur infotainment baru dengan layar sentuh ukuran 7 inci yang sudah dilengkapi Android Auto dan Apple Car Play.
Tambahan fitur lain juga tersedia, seperti auto climate control, power adjustable and foldable ORVMs, LED headlights, serta tail-lights, juga paddle shift di varian CVT.
Urusan mesin, Jazz di India sudah tak menggunakan mesin berkubikasi 1.500 cc, namun digantikan mesin dengan standar BS6 berkapasitas 1.200 cc dengan tenaga 90 tk dan torsi 110 Nm.
Jazz facelift ini dipasarkan dari 750.000 rupee atau setara Rp 149 jutaan sampai 974.000 rupee atau setara Rp 194 jutaan.
Saat ditanya apakah Jazz terbaru di Indonesia akan mengusung fitur yang serupa dengan model di India, Billy mengatakan bahwa fitur yang tersedia di sebuah mobil sudah disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
“Banyak fitur bagus, tapi kalau fiturnya sekian harganya sekian, apakah akan dibeli sama konsumen? Jadi penentuan fitur itu pasti menyesuaikan dengan kondisi pasar di sini,” ucap ujar Billy.
Ia juga menambahkan, penentuan fitur sebuah mobil merupakan hasil dari riset panjang yang dilakukan pabrikan.
“Kita melalui studi-studi, apakah ini cocok, bagus, sesuai dengan kondisi konsumen? Itu pasti kita lihat. Jadi jangan khawatir fitur-fitur yang kita masukkan di Indonesia itu sudah sesuai dengan hasil studi pasar di Indonesia,” katanya.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/06/154100615/saingi-new-yaris-honda-jazz-facelift-pakai-mesin-baru-dan-sunroof-