JAKARTA, KOMPAS.com – Bus medium atau sedang yang beredar di Indonesia mayoritas menggunakan sasis dengan mesin depan. Namun antara tahun 2007 – 2011, beredar sasis bus medium bermesin belakang dari China.
Sasis tersebut merupakan Dongfeng EQ6841KR. Selain posisi mesinnya yang ada di belakang, sasis Dongfeng ini memiliki ukuran pelek yang diameternya sama dengan bus besar, yaitu 20 inci.
Wheelbase sasis Dongfeng ini hanya empat meter dan panjang bodinya delapan meter. Dengan pelek yang berdiameter besar namun wheelbase dan panjang total yang pendek, bus ini terlihat seperti bus besar yang dipotong atau bantet.
Sasis medium bus ini dahulu sangat diminati oleh berbagai perusahaan otobus (PO), mulai dari Sumber Alam, Karya Jasa, Rosalia Indah, Hiba Utama, Sari Mustika, Sedya Mulya, Rajawali, dan masih banyak lagi.
Pemilik PO Sumber Alam, Anthony Steven Hambali mengatakan, PO Sumber Alam pernah memiliki empat unit bus sedang dengan sasis Dongfeng ini, namun dua unit sudah tidak ada, hanya sisa dua dengan bodi yang lebih panjang.
“Isinya bisa sampai 35 orang. Dulu digunakan sebagai bus tambahan saja, karena suspensinya keras,” kata Anthony kepada Kompas.com, Selasa (18/8/2020).
Sasis Dongfeng ini memang masih menggunakan per daun, Anthony menambahkan kalau wheelbasenya yang pendek juga memengaruhi kenyamanan. Untuk sasis, model yang awal masih menggunakan ladder frame, sedangkan yang lebih baru memakai space frame.
Spesifikasi mesin dari sasis ini juga terbilang bertenaga pada kelasnya. Memiliki kapasitas 5.202 cc diesel enam silinder segaris menghasilkan tenaga 132 kW di 2.300 rpm dan torsi maksimum 660 Nm pada 1.400 – 1.600 rpm.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/19/102200715/mengenal-sasis-bus-medium-asal-china-pakai-mesin-belakang