Jarak Antar Kursi di Kabin Bus, Ada yang Mepet Dengkul

JAKARTA, KOMPAS.com – Bus memiliki beberapa kelas pelayanan, mulai dari ekonomi sampai eksekutif. Masing-masing kelas menawarkan keunggulannya masing-masing. Ekonomi dengan harganya yang terjangkau dan kenyamanan yang dimiliki eksekutif.

Bus kelas ekonomi biasanya menggunakan konfigurasi kursi tiga di kanan dan dua di kiri (3-2) sedangkan kelas di atasnya memakai 2-2 atau untuk yang lebih mewah, ada yang menggunakan konfigurasi 2-1.

Ketika naik di bus, kadang terasa kalau jarak antar kursi agak sempit. Sebenarnya hal ini tergantung dari jumlah kursi yang digunakan dan modelnya, dengan legrest atau tidak. Jika memakai legrest, tentunya butuh ruang lebih lebar.

Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, untuk jarak antar kursi bus, disesuaikan dengan model dan berapa kapasitas penumpang yang ingin diangkut.

“Kalau jok biasa, baik konfigurasi 2-2 atau 3-2, jarak antar kursinya sekitar 750 mm sampai 850 mm. Sedangkan yang memakai legrest, jaraknya lebih lebar, yaitu 1.050 mm sampai 1.100 mm,” ucap Werry kepada Kompas.com, Sabtu (18/7/2020).

Sempit tidaknya ruang antar kursi juga disebabkan oleh jumlah kapasitas yang ingin diangkut. Misalnya untuk bus besar kelas ekonomi, maksimal bisa memuat 59 seat. Dengan kapasitas sebanyak itu, tentunya tidak bisa berharap lebih pada kenyamanannya.

“Legroom pada bus ekonomi yang total seatnya 59 akan pas-pasan, pas di dengkul. Paling kalau mau lebih nyaman, bisa dikurangi satu deret menjadi 54 seat,” kata Dimas, anggota Forum Bismania Indonesia kepada Kompas.com.

Kalau untuk kelas yang menggunakan konfigurasi 2-2, maksimal kursi yang bisa dimuat yaitu 47 seat. Jadi sempit atau tidaknya ruang antar kursi, disebabkan oleh jumlah kapasitas yang ingin dimuat pada kabin.

“Kalau kursi dengan legrest, maksimal bisa muat 32 sampai 34 kursi. Kalau pakai sasis triple axle atau tronton yang lebih panjang, bisa memuat sampai 36 seat,” kata dia.