JAKARTA, KOMPAS.com – Modifikasi pada kendaraan segala medan/offroad, salah satunya, yaitu mengganti saluran udara standar dengan snorkel. Pemasangan komponen ini membuat lokasi air intake lebih tinggi, sehingga bisa melibas genangan air yang lebih dalam.
Selain membuat penampilan mobil menjadi lebih garang, memasang snorkel pada kendaraan juga ada konsekuensinya.
Julian Johan alias Jeje, Pebalap Offroad Nasional, mengatakan, penggunaan snorkel sedikit menurunkan performa kendaraan.
“Penurunan performanya memang tidak terlalu terasa, masih aman. Untuk orang yang senang offroad, tidak terlalu masalah dengan penurunan performanya, yang penting ketika melewati sungai, tidak mogok,” kata Jeje kepada Kompas.com, Sabtu (2/5/2020).
Selain itu, saluran udara yang lebih tinggi, membuat proses udara masuk ke ruang mesin menjadi lebih lama sehingga kurang responsif. Apabila ingin mencari performa lebih bagus, bisa gunakan saluran snorkel yang lebih pendek.
“Kalau diibaratkan minum pakai sedotan, kalau sedotannya panjang, akan semakin berat kita menyedotnya. Sedangkan sedotan yang pendek, lebih enteng masuk ke mulut, begitu juga kalau di mesin,” ucap jeje.
Selain itu, konsekuensi lainnya, air hujan bisa masuk ke mulut snorkel. Tapi untuk bagian dalam snorkel, ada berbagai model, ada yang melewati filter udara bawaannya, ada juga yang langsung masuk ke air intake.
“Kalau snorkel model ram yang menghadap ke depan, biasanya tidak langsung masuk ke air intake, melewati filter dahulu. Kalau yang model langsung ke air intake, biasanya menghadap ke belakang mulut snorkelnya,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/02/164249815/plus-minus-mobil-berpenggerak-4x4-pakai-snorkel