JAKARTA, KOMPAS.com – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan di Jakarta dan menyusul beberapa daerah di wilayah Banten dan Jawa Barat, secara langsung telah berdampak pada industri otomotif, salah satunya pasar mobil bekas.
Aturan ini bahkan telah menutup secara penuh sejumlah diler mobil, termasuk showroom mobil bekas. Sejumlah pedagang mengaku, saat masa pandemi seperti sekarang, penjualan cenderung anjlok.
Meski pasar mobil bekas cenderung anjlok saat pandemi virus corona atau Covid-19, sejumlah pedagang memprediksi memiliki peluang peningkatan saat waktu-waktu tertentu.
Halomoan Fischer, Presiden Direktur Mobil88, mengatakan, kebiasaan dari tahun ke tahun situasi saat Lebaran bisa memicu meningkatnya penjualan mobil.
“Saya lihat mungkin nanti ada kenaikan karena masih boleh mudik. Tapi kita bicara ekonomi masyarakat, apakah menunjang atau tidak untuk merayakan Lebaran,” ujar Fischer, kepada Kompas.com (14/4/2020).
“Pasti akan ada kenaikan dibandingkan April ini, tapi jangan dibandingkan dengan periode Lebaran tahun lalu,” katanya.
Sementara itu, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih, tak menampik jika masa Lebaran biasanya pasar mobil bekas cenderung meningkat.
Namun untuk benar-benar kembali pada kondisi normal, menurut Herjanto baru bisa terjadi menjelang akhir tahun 2020 atau bahkan awal 2021.
“Pemicunya karena kemarin pemerintah bilang mau kasih kebijakan cuti bersama di akhir tahun, itu akan sangat terasa di end user. Mereka akan mulai cari mobil di November, untuk dipakai Desember sampai Januari,” ucap Herjanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/15/082200915/kapan-pasar-mobil-bekas-bisa-kembali-bergairah-