JAKARTA, KOMPAS.com - Diundurnya jadwal MotoGP 2020 membuat banyak tim balap kesulitan secara finansial. Dengan tanpa balapan, otomatis tidak ada pemasukan.
Lima seri pertama MotoGP 2020 sudah ditunda karena meluasnya wabah virus Corona. Kelas MotoGP sama sekali belum dimulai. Sedangkan Moto2 dan Moto3 baru sekali balapan di Qatar.
Dengan tidak adanya balapan, maka pihak sponsor pun tidak ada kewajiban untuk melakukan pembayaran. Sehingga, tim satelit khususnya di Moto2 dan Moto3 mulai goyang.
CEO Dorna Carmelo Ezpelata mengatakan, pihaknya memiliki rencana untuk membantu para tim satelit tersebut, setidaknya untuk tiga bulan ke depan.
"Kami mencoba untuk membantu para tim satelit agar mereka bisa membayar gaji karyawan. Aset terbesar dari kejuaraan ini adalah orang-orang di dalamnya. Ada banyak orang yang bekerja di sini dan kami harus mencoba untuk membuat mereka tetap dalam keadaan baik," ujar Ezpelata, dikutip dari Motorsport.com.
Ezpelata menambahkan, Dorna mempelajari kebutuhan tim satelit dari Moto2 dan Moto3. Sebagai awalan, Dorna akan memberikan 25.000 euro atau sekitar Rp 451 jutaan, untuk setiap pebalap yang dimiliki satu tim.
Dorna mempertimbangkan pengeluaran bulanan dari setiap tim. Bantuan tersebut sebenarnya adalah bonus yang diterima oleh tim di setiap akhir tahun.
Dengan Jerez dan Le Mans yang juga mundur dari jadwal yang seharusnya, Dorna belum merevisi jadwal MotoGP 2020. Menurut Ezpelata, percuma untuk merevisi jadwal jika belum tahu pasti kapan seri pertama MotoGP bisa digelar.
Sekarang, seri pertama MotoGP akan digelar di Mugello, Italia, pada 31 Mei mendatang. Namun, banyak manajer tim yang pesimistis dan mengatakan sangat beruntung jika bisa dimulai pada bulan Juli.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/04/03/104200615/jadwal-motogp-terus-mundur-dorna-bantu-tim-satelit-tetap-gajian