JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus virus corona atau covid-19 yang setiap harinya semakin bertambah di Indonesia, menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.
Kondisi ini pada akhirnya memuntut warga Indonesia lebih berhati-hati lagi dan menjaga kebersihan, tidak terkecuali kebersihan mobil kesayangan.
Pasalnya kabin mobil bisa menjadi tempat favorit untuk berkembang biak segala jenis bakteri.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan fogging mobil secara rutin guna mencegah penyebaran virus tersebut.
Owner Vertue Concept, Edy, mengatakan, perawatan fogging dinilai ampuh mengurangi aktivitas pertumbuhan jamur dan bakteri di dalam mobil.
“Asap tersebut berasal dari cairan Ultra Mist Liquid by Bactakleen (Waterbased) yang telah lulus uji coba Food and Drig Administration (FDA) Approved, kandungan antibacterial dan antiviral yang terkandung didalamnya efektif membunuh virus atau kuman serta aman bagi siapapun terutama anak kecil,” ujar Edy belum lama ini kepada Kompas.com.
Asap tersebut akan keluar pada kabin mobil selama 30 detik, setelah itu sisa asap dalam interior mobil akan bersirkulasi sekitar 12 sampai 15 menit dalam interior mobil, sampai asap tersebut menghilang.
Lantas, apakah asap tersebut benar-benar bisa menghilangkan virus dan bakteri serta aman untuk kesehatan manusia?
Cairan Bactakleen yang digunakan memiliki kandungan benzalkonium chloride (0,1 persen), kandungan ini dinilai bisa membunuh protein yang terdapat pada virus dan bakteri.
Menurut Dokter Rumah Sakit Pertamina Medika, Daniel Bramantyo, kandungan tersebut memang bisa menghancurkan protein yang ada pada virus dan bakteri, sehingga tidak bisa membuat mereka replikasi lagi.
“Kimia yang terdapat pada bactakleen tersebut memang bisa menghancurkan protein virus, penggunaannya terhadap manusia pun seharusnya aman. Karena asapnya tidak terhirup secara langsung,” ujar Daniel.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/31/122843415/mitos-atau-fakta-asap-fogging-kabin-mobil-ampuh-bunuh-virus-dan-aman-buat