JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sokonindo Automobile (DFSK) tak hanya fokus di segmen Sport Utility Vehicle (SUV). Pabrikan asal China ini juga melihat potensi yang cerah di segmen kendaraan komersial.
Melihat data yang dikeluarkan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kendaraan minibus dan blind van tetap mengalami pertumbuhan. Meskipun, secara keseluruhan pasar otomotif nasional mengalami penurunan hampir 11 persen.
Penjualan minibus di 2019 tercatat mencapai 18.300 unit. Tumbuh 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan blind van, sekitar 9.600 unit dan tumbuh secara signifikan hingga 15 persen.
Melihat pertumbuhan tersebut, DFSK termotivasi untuk melakukan ekspansi bisnis ke segmen minibus dan blind van. Sebelumnya, DFSK hanya menjual kendaraan komersial model pikap.
Alex Pan, Sales & Marketing Director PT Sokonindo Automobile mengatakan, selain mobil penumpang kendaraan komersial merupakan salah satu kunci sukses berbisnis kendaraan di Indonesia.
"Dalam waktu dekat ini DFSK akan menghadirkan model kendaraan komersial yang diperuntukan memenuhi kebutuhan di sektor yang berbeda dengan Super Cab. Di negara asalnya, DFSK juga telah memiliki line up komersil yang beragam," kata Alex, panggilannya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3/2020).
Dari survei yang dilakukan pihak internal DFSK, tercatat bahwa penggunaan model minibus bisa menjadi dual purpose, baik untuk perorangan dan perusahaan.
Untuk perorangan, tercatat sebanyak 60 persen digunakan untuk penumpang dan 40 persen untuk mengangkut barang. Sedangkan untuk perusahaan, justru kebalikannya, 40 persen untuk membawa penumpang.
Sementara model blind van, memang diperuntukkan mendukung bisnis logistik, makanan dan minuman, ambulans, ekspedisi, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Namun, DFSK masih menutup rapat informasi soal produk terbarunya yang akan digunakan untuk minibus dan blind van tersebut.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/03/03/144250115/dfsk-siapkan-minibus-dan-blind-van-untuk-kendaran-komersial