JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha terkaya asal Afrika, Aliko Dangote, melalui perusahaannya Dangote Group, akan meminang 10.000 mobil desa atau Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) buatan Indonesia untuk dipasarkan di Nigeria.
Presiden Direktur PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI) Reiza Treistanto, mengatakan bila untuk AMMDes yang dipesan oleh Dangote Group ada tiga aplikasi berbeda.
"Teknis sama, tapi aplikasinya saja yang berbeda. Mereka itu minta AMMDes dalam tiga aplikasi atau kegunaan, pertama sebagai penjernih air, pengupas padi, dan untuk pengolahan gari (fermentasi singkong) yang jadi salah satu bahan pangan mereka di sana (Afrika)," kata Reiza saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/1/2020).
Menurut Reiza, tiga aplikasi yang diminta oleh Dangote tak lain menyesuaikan kebutuhan dari permintaan konsumen di Afrika. Namun demikian, dia menjelaskan belum mendapatkan detail model apa yang nantinya diekspor lebih dulu.
Tapi Reiza memastikan untuk tahap awal, kemungkinan besar akan dikirim ketiganya dalam bentuk jadi atau CBU. Model pertama tersebut juga akan digunakan sebagai produk percontohan.
Sedangkan untuk selanjutnya, tergantung dari kebutuhan dan permintaan yang diinginkan. Tapi Reiza tak bisa menjelaskan terlalu dalam, mengingat penanganan ekspornya sendiri akan dilakukan PT Repindo Jagad Raya.
"Nah, untuk CKD atau CBU bisa ditanyakan ke Repindo, tapi kalau menurut perhitungan hemat memang CKD, karena dalam kontainer bisa lebih banyak dibandingkan AMMDes dalam bentuk jadi," ucap Reiza.
Seperti diketahui, secara dimensi kosong AMMDes memiliki panjang 358 cm, lebar 137 cm, dan tinggi 190 cm. Karena dimensinya yang minim AMMDes pun sebenarnya tak bisa dikategorikan sebagai mobil, namun hanya berstatuskan kendaraan multiguna saja.
Untuk tenaganya sendiri, AMMDes ditopang dengan mesin diesel bertenaga 14 tk yang disalurkan ke penggerak roda belakang.
Sebagai kendaraan desa, AMMDes pun sudah dirancang untuk kebutuhan medan off road dengan adanya sistem differential lock system.
Kaki-kakinya dibekali dengan suspensi double arm pada bagian depan dan trailing arm di belakang yang telah mengadopsi empat piringan cakram dan ban mud terrain.
Daya angkut "mobil pak tani" ini mencapai 700 kg yang juga telah dilengkapi dengan teknologi power take off (PTO) yang bisa digunakan untuk berbagai aplikasi kebutuhan desa.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/01/07/123807115/tiga-kegunaan-mobil-desa-yang-dikirim-ke-afrika