Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER OTOMOTIF] Kijang Innova Jokowi | Efek Buruk Pakai BBM Premium

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut nama Toyota Kijang dalam acara Muktamar V PKB di Bali. Jokowi membandingkan situasi kendaraan di Uni Emirat Arab dan Indonesia, dimana masyarakat Indonesia masih gemar dengan Kijang.

Topik itu langsung menjadi perhatian masyarakat Indonesia, dan ternyata Jokowi punya keterikatan dekat dengan Kijang Innova.

Selain itu, isu tentang efek buruk kendaraan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) Premium dan Pertalite juga tak kalah menarik perhatian pembaca.

Penasaran, berikut ini lima berita terpopuler di kanal Otomotif pada Rabu 21 Agustus 2019:

1. Pakai Pertamax Ternyata Lebih Hemat dari Premium

Dari beberapa negara yang ada di Asia Tenggara dan sekitarnya, hanya Indonesia yang masih menyediakan bahan bakar berkualitas rendah. Secara harga memang lebih murah, namun ternyata jika dihitung jangka panjang kenyataannya berbeda.

Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), mengatakan bahwa bahan bakar berkualitas rendah yang dimaksud adalah Premium, Pertalite, Solar (CN 48), dan Dexlite.

" Bahan bakar yang bagus itu setara dengan Pertamax dan Pertamax Turbo. Pertamax sudah sesuai dengan standar Euro 2 dan Pertamax Turbo sudah sesuai dengan Euro 4," ujar pria yang akrab disapa Puput tersebut, di Sarinah, Jakarta, Jumat (16/8/2019).

2. Jokowi Sempat Pilih Toyota Kinang Innova untuk Mobil Presiden

Seorang Presiden sudah sepatutnya mendapat kendaraan dengan tingkat pengamanan tertinggi. Sebagai contoh Mercedes-Benz S600 Pullman Guard yang digunakan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) sebagai mobil dinasnya.

Sebelum diputuskan pakai Mercedes-Benz itu, Jokowi pernah mempertimbangkan Toyota Kijang Innova sebagai mobil dinasnya.

Kijang Innova menjadi pertimbangan di saat Jokowi sedang memikirkan mobil apa saja yang cocok untuk digunakannya saat blusukan. Sebab, Innova pernah akrab dengan Jokowi sejak menjabat sebagai Walikota Solo, Jawa Tengah, Gubernur DKI Jakarta.

Bahkan, kini Jokowi pun masih suka menggunakan Kijang Innova ketika datang ke suatu acara, termasuk ketika itu mengunjungi pameran otomotif roda dua, IMOS 2018 di JCC, Senayan, Jakarta Selatan.

3. Pakai BBM Premium dan Pertalite Lebih Mahal Dibanding Pertamax?

Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) mengklaim bahwa menggunakan bahan bakar minyak ( BBM) oktan rendah akan lebih boros. Kesimpulan ini didapat usai membandingkan jarak tempuh serta biaya perawatan kendaraan yang menggunakan bahan bakar jenis Pertamax dengan Premium dan Pertalite .

"Menggunakan Premium, Pertalite, Solar, serta Dexlite sebenarnya lebih mahal karena jarak tempuh per liter lebih pendek sekitar 20 persen. Usia komponen pun menjadi lebih cepat rusak seperti piston, arm piston, busi, dan lainnya sehingga meningkatkan operating cost kendaraan," kata Ahmad Safrudin, Direktur KPBB saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Rabu (21/8/2019).

Jadi, menurut Ahmad menggunakan bahan bakar tersebut justru merugikan, terlebih jika kendaraan digunakan dalam jangka waktu lama, karena biaya perawatan tentu lebih mahal.

4. Sering Pakai BBM Premium, Servis Motor Bisa Tembus Jutaan Rupiah

Salah satu penyebab mesin sepeda motor sering mengalami masalah, yaitu akibat penggunaan bahan bakar minyak ( BBM) yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan, atau kualitasnya rendah. Jika perilaku ini dibiarkan, maka siap-siap biaya servis bisa jadi lebih mahal.

Seperti diungkapkan Asep Suherman, Kepala Bengkel Honda AHASS Daya Motor Cibinong dan Karawang, biaya perbaikan motor bisa mencapai Rp 2 jutaan, apabila sering menggunakan BBM tidak sesuai rekomendasi pabrikan.

"Hal ini karena stang seher atau crankshaft sudah bermasalah akibat adanya pengikisan komponen mesin karena kerak di ruang bakar. Perbaikannya bisa di atas Rp 1 juta sampai Rp 2 jutaan," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Herman, panggilan akrabnya menjelaskan, adanya kerak tersebut dikarenakan motor sering menggunakan BBM kualitas rendah atau tak sesuai rekomendasi pabrikan (pembakaran tidak sempurna). Perlu diketahui, motor baru saat ini disarankan mengisi BBM beroktan 92 atau sekelas Pertamax ke atas.

5. Arti di Balik Nama Toyota Kijang yang Disebut Jokowi, Ada Peran Jusuf Kalla

Meski sudah lebih dari 40 tahun beredar di Tanah Air, namun tidak semua orang tahu mengenai makna atau arti nama " Kijang".

Mobil keluarga garapan Toyota ini lahir sejak 1977. Kijang kini telah bertransformasi menjadi sebuah mobil keluarga mapan yang banyak dinikmati masyarakat Indonesia.

Dari awalnya merupakan sebuah kendaraan basic utility vehicle (BUV), Kijang telah menjadi sebuah mobil multi purpose vehicle (MPV) medium.

Proses evolusi ini tak lepas dari kemajuan ekonomi dan kebutuhan masyarakat yang juga diikuti dengan rancang bangun Toyota Kijang.

Lantas apa arti nama Kijang sesungguhnya, apakah benar hanya memiliki makna sebagai sebuah binatang atau memiliki arti lain?

https://otomotif.kompas.com/read/2019/08/22/060200115/-populer-otomotif-kijang-innova-jokowi-efek-buruk-pakai-bbm-premium

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke