Prosedur baru yang dibuat agar tidak kejadian lagi seperti di GP Argentina lalu ini bakal diterapkan mulai GP Italia pada awal Juni nanti.
Dalam posisi start di GP Argentina pada 8 April lalu, semua pebalap selain Jack Miller, memutuskan keluar grid untuk memakai sepeda motor kedua dengan ban kering. Keputusan itu diambil karena sirkuit Termas de Rio Honda cepat mengering.
Saat itu, karena kejadian sempat membingungkan, balapan diputuskan ditunda. Kemudian akhirnya Miller, satu-satunya pebalap yang tidak bergerak dari grid, diberi keuntungan start enam baris di depan semua pebalap.
Prosedur baru
Biar tidak terulang kejadian seperti itu lagi, dilansir dari motorsport.com diputuskan setiap pebalap yang mengganti motor dengan ban berbeda setelah warm up bisa kembali ke urutan normal di grid. Meski begitu, saat balapan dia harus menjalani penalti ride through (masuk ke lintasan pit).
Bila pebalap mengganti motor dengan pilihan ban yang sama, maka dia start di belakang grid atau berarti berada di nomor urut paling bontot.
Jika saja ada pebalap yang mengganti motor dan juga ban, maka dia kena penalti ride through.
Selain itu ditetapkan juga, start dari garis pit tidak bisa dilakukan bila lebih dari 10 motor. Jika sampai seperti itu balapan bakal ditunda dan “quick start” akan dilakukan.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/20/031112815/gara-gara-insiden-argentina-prosedur-grid-start-motogp-diubah